Kominfo Gelar Webinar "Strategi Membangun Brand di Era Digital"

Labuan Bajo - Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Webinar DigiTalk dengan tema “Strategi Membangun Brand di Era Digital”, Jumat (16/7).

Kegiatan ini digelar melalui aplikssi Zoom dan live streaming YouTube, yang bertujuan memberikan bekal para pelaku UMKM sehingga dapat lebih maksimal dalam membangun brand yang dimiliki.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo sebagai keynote speech, mengatakan pemanfaatan teknologi digital (transformasi digital) menjadi sangat penting, sebagai syarat untuk terus berkembang maju, bangkit dan naik kelas, UMKM dituntut untuk adaptif dan kreatif, mampu menghasilkan produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan pasar.

“Data terakhir pada Mei 2021, sebanyak 6 juta UMKM telah berpindah ke ruang digital. Keberhasilan ini merupakan kolaborasi yang kuat antar semua pihak sehingga melebihi target awalan sebesar 2 juta onboarding UMKM," ujarnya.

Webinar dilanjutkan dengan bincang-bincang bersama Dias Satria (Ekonom, Founder Piknik Hub dan Jagoan Indonesia).

Dias menyampaikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat brand, yaitu “be lean, be agile, be creative”.

“Be lean” artinya mempercepat proses, fokus pada apa yang customer suka. “Be agile” artinya adaptif terhadap kondisi, contohnya di masa seperti ini jangan menjual produk yang tidak disukai saat pandemi. “Be creative” artinya terus belajar mengembangkan produk," jelasnya.

“Satu-satunya cara untuk menang adalah belajar cepat customer maunya apa, terus cari inspirasi yang mereka suka, terus evaluasi keinginan customer, dekati customer dan buat mereka jadi tempat research and development untuk produk kita," lanjut Dias.

Menutup paparannya, Dias mengingatkan pentingnya untuk berbagi dan memberi, karena di era sekarang orang bisa jadi membeli bukan karena produknya murah atau berkualitas tapi karena empati, menurutnya itu nilai-nilai yang mungkin tidak dipelajari secara teori tapi sangat bermanfaat pada akhirnya.

Dalam kesempatan selanjutnya, Meybi Agnesya (CEO Timor Moringa) membagikan pengalamannya dalam membangun dan mengembangkan bisnis Timor Moringa, yaitu produk olahan daun kelor dari Nusa Tenggara Timur.

Meybi menjelaskan pentingnya digital branding dalam membangun sebuah brand. Ia menceritakan bahwa pada awalnya segmentasi Timor Moringa adalah untuk masyarakat yang mencari oleh-oleh khas Nusa Tenggara Timur, namun di era pandemi ini terjadi shifting customer behaviour, orang-orang lebih aware mengenai kesehatan sehingga melalui Digital Branding akhirnya Timor Moringa mengubah segmentasi menjadi untuk masyarakat umum yang membutuhkan sesuatu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Lebih lanjut Meybi menyampaikan bahwa pentingnya menggunakan semua platform daring seperti website dan media sosial untuk tetap menjalin interaksi dengan customer.

“Ruang kita secara fisik sangat terbatas, satu ruang yang tidak terbatas adalah ruang digital, itu yang harus disadari dulu dan penting untuk membangun literasi digital sebelum memasuki strategi branding”, tambah Meybi.