Batang – Seorang perajin limbah plastik Dwi Pamularsih (45), warga Desa Tenggulangharjo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Pria yang aslinya berprofesi sebagai guru Taman Kanak-kanak (TK) mempunyai keahlian menyulap bungkus minuman kemasan menjadi kerajinan bernilai ekonomis.
Dalam peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia ini, ia membuat kerajinan tas dengan bungkus minuman kemasan berwarna merah dan putih seperti bendera Sang Saka Merah Putih yang merupakan identitas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Masa pandemi COVID-19 penjualan kerajinan tas saya menurun yang awalnya sebulan bisa terjual 5-10 saja, tetapi masa pandemi ini sepi sebulan hanya laku 3 saja. Oleh karena itu memasuki bulan Agustus ini yang bertepatan HUT Kemerdekaan RI saya terinspirasi untuk membuat kerajinan tas yang berwarna merah dan putih untuk memeriahkan Bulan Kemerdekaan,” katanya saat ditemui di Desa Tenggulangharjo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Selasa (17/8).
Apalagi, lanjut dia, stok sampah bungkus minuman kemasan yang berwarna merah dan putih banyak, akhirnya saya buat disela kesibukan menjadi guru. Pembuatannya saya kerjakan saat saya pulang bekerja atau jika waktu luang saja.
"Alhamdulillah, banyak teman-teman yang minat dan ingin beli kerajinan tas milik saya untuk pernak-pernik kemerdekaan bulan ini. Kata mereka ini kerajinan yang unik yang masih memperhatikan pola desain yang rapi. Mungkin banyak yang membuat seperti ini tapi yang menyesuaikan pola desain cuma sedikit," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk harga kerajinan tasnya bervariasi.
"Harga kerajinan tas bungkus minuman sachet yang warna merah dijual dengan harga Rp500.000,, sedangkan yang warna putih karena kecil dijual sekitar Rp250.000," ujarnya.