Tak Hadir Saat Tes SKB, 6 Orang Peserta CPNS Kota Pekalongan Gugur

Kota Pekalongan - Sebanyak 6 orang peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Pekalongan tidak hadir saat jadwal Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Tahun 2021 yang digelar selama 2 hari,28-29 November 2021 di Kampus Universiras Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Akibat ketidakhadiran saat pelaksanaan tes tersebut, maka mereka dianggap gugur karena tidak ada tes susulan pengganti. Sehingga otomatis mereka tidak bisa mengikuti tahap berikutnya, yakni tahap pemberkasan.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah ( BKPPD ) Kota Pekalongan Anita Heru Kusumorini menyebutkan bahwa, dari 797 orang yang berhak melaju ke tes SKB yang digelar selama 2 hari, 28-29 November 2021 di Udinus Semarang, total ada 6 peserta yang tidak hadir mengikuti tes SKB tersebut.

“Pada pelaksanaan tes SKB hari pertama yang dimulai di sesi 3, ada yang tidak hadir 4 orang. Kemudian, di hari kedua sesi 1 dan sesi dua masing-masing tidak hadir 1 orang,sehingga total ada 6 orang peserta yang tidak hadir mengikuti tes. Secara otomatis mereka dianggap gugur,” tutur Anita,saat mendampingi Wakil Walikota Pekalongan, Salahudin memantau pelaksanaan SKB CPNS Pemkot Pekalongan Tahun 2021 yang berlangsung di Kampus Udinus Semarang, Senin (29/11).

Anita menjelaskan, pada pelaksanaan tes SKB ini terbagi menjadi 4 sesi, yakni 1 sesi di hari pertama, tanggal 28 November 2021 yaitu di sesi 3, dan di hari kedua, 29 November 2021 ada 3 sesi. Dimana, masing-masing sesi rata-rata diisi 250 orang peserta dalam 1 ruangan,sementara sisanya di sesi terakhir diisi 47 orang peserta. Lebih lanjut, Anita menerangkan bahwa, pada tahun 2021 ini, Pemkot Pekalongan mendapatkan alokasi sebanyak 527 formasi untuk CPNS dan P3K dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Dari total 527 formasi tersebut, terdiri dari 338 formasi CPNS, yaitu 207 tenaga kesehatan dan 131 tenaga teknis. Sedangkan, untuk PPPK sebanyak 189 formasi yaitu 140 formasi guru dan 49 formasi PPPK non-guru. Namun, untuk kuota formasi CPNS yang terisi hanya 316, sementara 22 formasi nihil pelamar (kosong). Adapun formasi yang kosong tersebut didominasi oleh formasi tenaga kesehatan yakni 12 formasi,sisanya di tenaga pemadam kebakaran (damkar), dan beberapa formasi lainnya.

“Dari 338 formasi yang tersedia, ada 22 formasi kosong,jadi nanti ada 316 formasi yang terisi

yang kosong dibiarkan kosong,kita sudah berusaha memaksimalkan,kalau ada latar pendidikannya yang sesuai kemudian di formasi dimana dia sudah tercukupi,maka dimungkinkan untuk digeser ke formasi yang lainnya dengan persyaratan yang sama,tetapi 316 formasi itu pun kebanyakan sudah ada pelamar yang memenuhi persyaratan,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin saat meninjau pelaksanaan SKB hari kedua, Senin (29/11), mengapresiasi kinerja semua pihak dalam mempersiapkan pelaksanaan SKB ini khususnya Udinus yang sudah berkenan menjadi lokasi tes. Menurutnya, dari segi keamanan, petugas kesehatan yang sudah siap berjaga, sistem jaringan komputer hingga penerapan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi COVID-19 ini berjalan dengan sangat baik.

“Alhamdulillah pelaksanaan Tes SKB Pemkot Pekalongan 2021, yang digelar di UDINUS selama dua hari ini berjalan lancar,karena seperti diketahui Udinus ini sudah berpengalaman menyelenggarakan kegiatan tes ini,fasilitasnya juga telah memenuhi standar BKN,apalagi di masa pandemi, terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) dilakukan secara ketat. Dari segi SDM keamanan, petugas kesehatan juga sudah siap. Kita patut bersyukur semuanya tidak ada kendala dan bisa berjalan dengan baik,” ungkap Salahudin.

Salahudin menyampaikan bahwa tingkat kehadiran peserta SKB Pemkot Pekalongan pun hampir 100 persen,hanya ada sedikit peserta yang tidak hadir tanpa keterangan. Pihaknya berpesan kepada para peserta yang nantinya dinyatakan lolos menjadi CPNS Pemkot Pekalongan 2021 diharapkan bisa memberikan semangat pelayanan kepada masyarakat yang tinggi,bukan malah minta dilayani masyarakat. Di samping itu, pihaknya juga menekankan adab dan sopan santun dalam diri seorang ASN juga sangat penting.

“Kami harapkan mereka yang terpilih lolos seleksi nantinya tidak hanya pintar saja, tetapi juga mindset pelayanan kepada masyarakat yang paling utama yang harus ditanamkan. Bekerja di sebuah birokrasi harus sabar dan memiliki sopan santun serta murah senyum,” pungkas Salahudin.