Dinkes Demak Gelar Rakor Penanganan Stunting

Demak - Kasus kekerdilan (stunting) yang masih tinggi di wilayah Kabupaten Demak menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat. Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Stunting bertempat di ruang Bappeda Litbang, Selasa (7/12).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Anggoro Karya Adi Sarsono, dalam paparannya menyampaikan review kinerja tahunan aksi konvergensi stunting.

Disampaikannya, ada beberapa desa yang termasuk dalam katagori Desa prevelensi stunting tertinggi di tahun 2020.

"Seperti di Puskesmas Bonang 1 tepatnya di Desa Moro Demak yang menjadi peringkat 1, balita dengan status sangat pendek ini mencapai 45 balita. Kemudian untuk balita dengan status pendek itu ada 75 balita dari jumlah sasaran balita 0 sampai dengan 59 bulan berjumlah 498 balita. Jadi jumlah balita normal sebanyak 378 balita dan total stunting 120," paparnya.

"Kemudian Puskesmas Demak II tepatnya di Desa Raji menjadi peringkat 2, dan Puskesmas Karangtengah di Desa Pulosari menjadi peringkat ke-3, sesuai dengan data yang sudah terlampir," lanjutnya.

Sementara untuk stunting Kabupaten Demak tahun 2021 yakni di Kecamatan Guntur total stunting 694, Kecamatan Bonang total stunting 702, Kecamatan Wonosalam total stunting 406, Sayung 427, Wedung 349, Dempet 192, Gajah 171, Demak 353, Mijen 150, Kebonagung 87, Karangawen 193, Karangtengah 154, Karanganyar 130 dan Mranggen 207.

"Jadi total stunting keseluruhan di Kabupaten Demak sebanyak 4215," tuturnya.

Anggoro, dalam paparannya juga menyampaikan kendala atau masalah dalam intervensi program TTD (Tablet Tambah Darah).

"Masih ada kendala dalam program TTD antara lain dari kurangnya kesadaran siswi untuk meminum TTD jadi memang harus merubah midset atau pola pikir. Kemudian juga dukungan dari Dinas terkait dan guru-guru belum maksimal, sehingga perlu himbauan rutin dan memonitoring untuk minum TTD bersama sesuai dengan jadwal yang di sepakati. Dan juga penganggaran kegiatan di desa terkait program kesehatan remaja (posyandu remaja)," pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Bidang Pemerintahan Sosial Budaya Ali Akhmadi SKM, serta perwakilan dari beberapa OPD Dinkes, Bappeda Litbang, Diskominfo.