Pemkab Kubu Raya Launching Data Geospasial Bagi Petugas Fardhu Kifayah dan Guru Ngaji

Kubu Raya - Setelah resmi meluncurkan aplikasi Geoportal dan Web berbasis Geographic Information System (WebGIS) ‘Kepong Bakol’ pada 17 Maret 2021 lalu, kali ini Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus memperkuat aplikasi itu dengan melaunching data geosfasial bagi petugas fardhu kifayah dan guru ngaji.

Koordinator Sekretariat Simpul Jaringan Informasi Geospasial Kubu Raya Feri Setiyoko, Rabu (8/12), mengatakan sesuai dengan data yang sampai ke pihaknya, sampai saat ini sudah terinput sebanyak 1.545 yang ada di 9 kecamatan yang sudah dimutakhirkan oleh Tenaga Penggerak Data (TPD) desa sebanyak 1.259 atau 81 persen.

“Untuk di Kecamatan Terentang, Alhamdulillah datanya sudah 100 persen kami mutkhirkan. Dari data yang disampaikan ke kami, terdapat data untuk penerima insentif yang lama itu sebanyak 1.174 orang data yang penerima insentif yang baru atau pengganti sebanyak 29 orang, data yang tidak ditemukan sebanyak 3 orang yang berada di Desa Arang Limbung 1 orang dan Sungai Raya Dalam 2 orang, dan 11 orang sudah meninggal. Angka ini berdasarkan hasil pemutakhiran TPD desa yang disampaikan ke kami," ucapnya.

Feri menambahkan, data yang sudah sampai ke pihaknya, selanjutnya akan diselerasikan dengan data yang sudah dimutkhirkan ke dalam data WebGIS yang sudah disiapkan.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, sistem informasi data geospasial yang dilakukan Kubu Raya selama ini akan terus diperkuat, termasuk data petugas fardhu kifayah dan guru ngaji dengan arah dan wujud yang bisa mengakomodirnya kedepan sambil melakukan pendataan.

“Proses inilah yang terus kita perbaiki dari waktu ke waktu," kata Bupati Muda saat menyerahkan insentif dan melaunching data geospasial bagi petugas fardhu kifayah dan guru ngaji di ruang rapat bupati, Rabu (8/12).

Bupati menyampaikan, dengan sistem informasi geospasial yang kita lakukan saat ini menjadi upaya kita untuk bisa melakukan pendataan di setiap rumah tangga di Kubu Raya yang mencapai 178 ribu lebih rumah tangga berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kubu Raya.

“Alhamdulillah, sampai hari ini sudah terhimpun 111 ribu lebih data rumah tangga dan jumlah ini terus dilakukan prosesnya dengan menggerakan Tenaga Penggerak Data (TPD) desa bersama kepala desa dan jajaran untuk melakukan dan meneruskan upaya penginputan datanya," ujarnya.

Bupati menilai, dengan adanya data geospasial bagi fardhu kifayah dan guru ngaji di Kubu Raya merupakan hal yang sangat luar biasa bagi tugas dan tanggung jawab kita yang jauh bisa lebih terjangkau kerena data itu langsung dari sumbernya.

“Dengan data geospasial bagi petugas fardhu kifayah dan guru ngaji ini kita bisa menemukan semua datanya karena daerah yang belum teraksespun bisa kita temukan, sehingga akan memberikan dampak bagi semua, termasuk program kegiatan pemerintah dan swasta sehingga semuanya bisa ternavigasi dengan produk kebijakan ini," ucapnya.

Muda menyampaikan, melalui data geospasial ini juga Kubu Raya bisa dapat melakukan upaya yang lebih valid dan faktual. Jadi segala sesuatunya itu clear, tidak meraba-raba, tidak diawang-awang dan bisa mengejar data sehingga tidak hanya menunggu, sehingga sampailah pada tataran per koordinat.

“Misalnya siapa saja di desa ini yang tidak tamat SMA yang berusia 35 tahun, hal itu bisa kita kejar untuk disetarakan dan kita bantu sehingga bisa mendapatkan paket. Semua dalam seberan itu akan nampak berapa jumlah disabilitas di desa itu, berapa jumlah warga yang terkena stroke, cacat, tuna rungu, tuna netra, maupun cacat karena fisiknya. Semuanya itu akan terdata dengan sendirinya," ucapnya.

Terkait hal tersebut, dengan pengaplikasian Geoportal dan WebGis Kepong ini menjadi jawaban dari Pemkab Kubu Raya untuk menjawab semua tantangan tersebut.

"Saat ini kita terus melakukan upaya-upaya untuk adanya sinergi dan kolaborasi dengan mengupayakan kerja-kerja semua pihak karena kita menginginkan pembangunan Kubu Raya kokoh tegak di atas tiga pilar ketahanan, yakni ketahanan ekonomi, ekologi, dan ketahanan sosial," tegasnya.

Bupati Muda menambahkan, Pemkab Kubu Raya saat ini sudah melangkah pada kebijakan untuk melakukan perubahan sistem informasi, yang mana ini merupakan suatu langkah kita untuk bisa mewujudkan suatu pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta juga bisa melakukan proses perencanaan yang lebih cepat.

"Untuk itu, Pemerintah Kubu Raya yang berbasiskan dan berdasarkan pada kebijakan akan memanfaatkan informasi geospasial ini menjadi bagian dari upaya kita untuk membuat strategi 'Kepong Bakol' yang dijadikan konsep kerja Pemkab Kubu Raya ini benar-benar dapat kita lakukan dengan upaya yang lebih terukur," ujarnya.

Menurutnya, penerapan sistem data berbasis geospasial perlu didesain secara lebih cermat, tepat, rinci dan terus diperbaharui. Selain itu integrasi antarsektor dan antarwilayah perlu terus didorong dengan senantiasa mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

“Ini akan membuat kualitas perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan menjadi lebih tepat sasaran, inklusif, dan mampu menavigasi pelaksanaan program kegiatan serta monitoring pembangunan secara lebih baik dengan memperhatikan dimensi spasial. Pembanguan sistem informasi geospasial melalui geoportal dan WebGIS Kepong Bakol adalah upaya nyata memperkuat kebijakan Satu Data dan Satu Peta Kabupaten Kubu Raya yang terintegrasi dengan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (SJIGN),” ucapnya.

Launcing Data Geospasial bagi patugas fardhu kifayah dan guru ngaji ini disaksikan langsung Pj. Sekda provinsi Kalbar Samuel, Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo dan Sekda Kubu Raya Yusran Anizam.