Dinas Perikanan Pangkep Produksi Pakan Sendiri untuk Budidaya Tambak

Pangkep – Dinas Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mampu memproduksi sendiri pakan untuk kebutuhan budidaya tambak.

Kepala Dinas Perikanan Pangkep Farida, Kamis (6/1), menyampaikan selama ini masyarakat pembudidaya tambak terkendala akibat mahalnya harga pakan. Oleh karena itu, Dinas Perikanan bekerjasama dengan balai setempat untuk membuat inovasi produksi pakan.

"Dengan produksi pakan mandiri ini, diharapkan dapat meminimalisir biaya budidaya," ujarnya.

Meski saat ini kapasitas produksi masih terbatas, ujarnya, namun pabrik yang dimiliki Dinas Perikanan Pangkep dapat memproduksi pakan sesuai kebutuhan.

“Yang utama adalah bagaimana kita sampaikan kepada masyarakat bahwa membuat pakan itu tidak rumit. Lahan dengan luas 50Ha, tidak usah beli pakan tapi bisa dibuat sendiri. Sehingga biayanya tidak terlalu besar,” ucapnya.

Ia mengatakan, pembuatan pakan mandiri membutuhkan bahan baku berupa tepung ikan, dedak, kedelai, jagung, vitamin dan air.

"Saat ini, hasil produksi pakan masih tahap uji coba dan belum dikomersilkan," ujarnya.

Farida menjelaskan, pakan ini di pasar seharga Rp160.000 per sak.

“Tentu harga kita harus lebiih murah,” tambahnya.

Diketahui, produksi perdana pakan mandiri Dinas Perikanan ini diluncurkan oleh Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) di Kampung Katojoa, Labakkang. Dikatakan MYL, dengan produksi pakan mandiri ini diharapkan harga menekan biaya produksi khususnya pembelian pakan.

“Walaupun produksi pakan ini baru dimulai, tapi kita harapkan dapat membantu masyarakat dalam memperoleh pakan murah,” ucapnya.

Selain peluncuran produksi perdana pakan, diluncurkan pula Pos Kesehatan Ikan Terpadu.

“Kami Pemda Pangkep menyediakan pelayanan kesehatan ikan. Jika ada petambak yang tetiba mati, bida dibawa ketempat ini untuk meneliti penyebabnya,” ujarnya.

Selain peluncuran produksi perdana pakan mandiri dan pos kesehatan ikan, juga dibagikan bantuan untuk nelayan dan petani tambak. Bantuan yang dibagikan berupa mesin genset, alat uji mutu garam, mesin katinting, mesin diesel, perahu jolloro, perahu fiber dan klaim asuransi pembudidaya tambak.

“Dengan bantuan yang diberikan ini agar digunakan sebagaimana mestinya. Dirawat dan dijaga, agar dapat digunakan untuk waktu yang lama,” imbuhnya.