Dukung Penanganan ATS, Bupati Pemalang Canangkan "Njuh Sekolah Maning"

Pemalang - Sebagai bentuk dukungan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pemalang, Bupati Mukti Agung Wibowo mencanangkan Gerakan "Njuh Sekolah Maning " di pendopo rumah dinas bupati, belum lama ini.

Bupati Agung mengatakan, penanganan ATS di Pemalang sudah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Pemalang. Komitmen ini dibuktikan dengan dimasukannya Penanganan ATS ke dalam isu strategis RPJMD Kabupaten Pemalang periode 2021-2026.

Agung menambahkan permasalahan utama ATS terkait dengan faktor ekonomi yaitu kemiskinan yang menjadi salah satu isu strategis di Kabupaten Pemalang. Kemudian ATS juga sangat erat kaitannya dengan isu anak, seperti anak dengan disabilitas, anak yang bekerja, anak terlantar, anak jalanan, perkawinan usia dini, serta anak yang berhadapan dengan hukum.

"Anak Tidak Sekolah di pastikan ada di setiap Desa atau Kelurahan. Jika permasalahan ini tidak tertangani, maka dampaknya akan menambah beban bagi kita semua," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap dalam Penanganan ATS dibutuhkan keterlibatan dari seluruh unsur pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, swasta / bisnis / BUMN / BUMD, perguruan tinggi akademisi, komunitas / masyarakat dan media massa.

Sedangkan untuk mendukung program tersebut, pihaknya telah menerbitkan Perbup Nomor 40/2021 tentang Rintisan Penuntasan Pendidikan 12 Tahun Kabupaten Pemalang. Berdasarkan Perbup tersebut, Pemerintah Kabupaten Pemalang telah mencanangkan Gerakan “Njuh Sekolah Maning” yang bertujuan memastikan anak-anak

Kabupaten Pemalang yang berusia 7-18 tahun harus bersekolah.

"Mari kita bantu mereka dengan memberikan dukungan dan motivasi melalui beasiswa/bantuan biaya pendidikan agar mereka dapat kembali bersekolah. Gerakan ini, diharapkan dapat menjadi solusi untuk menuntaskan penanganan anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Pemalang," ajak Agung di hadapan Forkopimda, pimpinan BUMD, Organisasi Profesi dan stakeholder lainnya.

Selain mencanangkan gerakan "Njuh Sekolah Maning", bupati yang menjabat baru 11 bulan tersebut juga me-launching buku karyanya sendiri yaitu "Hidup Bahagia, Jangan di Tunda” Pahami, Jalani, Syukuri dan Nikmati".

Kegiatan ini dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas dan kualitas SDM masyarakat Kabupaten Pemalang, yaitu guna terwujud masyarakat yang cerdas dan berkarakter.

"Saya berupaya menambah referensi bahan bacaan atau literasi masyarakat lewat buku yang saya tulis yaitu “Hidup Bahagia, Jangan di Tunda” Pahami, Jalani, Syukuri dan Nikmati," tuturnya.

Agung mengatakan buku ini menjelaskan tentang konsep bagaimana menjalani hidup yang bahagia.

"Beberapa topik dari buku ini berisi tentang cara memotivasi dan menginspirasi diri, agar kita semua mampu menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan," ungkap Agung.

Selain itu topik dalam buku tersebut antara lain, Hidup Itu Urip Lan Urub, Awali Dengan Mimpi, Waktu Tak Mau Menunggu, Mindset Itu Aset, Berani Atau Berhenti, Tingkatkan Kemampuan Bukan Hanya Kemauan, Optimis Namun

Realistis, Motivasi Sumber Energi, Ditemani Tantangan, Hilangkan Kata Menyerah, Bersyukur Jangan Kufur, dan yang terakhir Semua Adalah Pemenang dan Pemimpin.

"Besar harapan saya buku ini, dapat memberikan inspirasi - inspirasi positif yang membuat hidup kita lebih bahagia, sejahtera, produktif dan berkualitas. Sehingga ke depan, warga masyarakat Pemalang dapat memiliki karakter diri yang tangguh, optimistis serta pantang menyerah dalam menggapai cita- citanya," harap Agung.