Pemkot Pekalongan Minta Pengolahan Sampah Ditingkatkan

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan terus melakukan upaya untuk mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan pengolahannta, salah satunya melalui Bank Sampah Induk di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.

Koordinator Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS-3R) Watu Joyo Kertoharjo Pekalongan Selatan sekaligus Wakil Direktur Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, Abdul Mukti menyampaikan di tahun 2021 bank sampah di Kota Pekalongan sudah lebih aktif dibandingkan tahun sebelumnya saat level COVID-19 masih tinggi,

“Untuk tahun 2021, bank sampah itu lebih aktif berjalan dibandingkan tahun 2020 pada saat covid masih gencar, mereka itu takut berkecimpung di sampah,” jelas Abdul Mukti saat ditemui di TPS-3R Watu Joyo, Senin (31/1).

Abdul Mukti menyebutkan saat ini total TPS-3R di Kota Pekalongan yang aktif sebanyak 23, 2 diantaranya terhenti aktivitasnya yakni TPS-3R Kramatsari dan Jenggot. Lebih lanjut, Ia menyebutkan sebanyak 4 kelurahan hingga saat ini belum memiliki TPS-3R yakni Kelurahan Gamer, Karangmalang, Setono dan Degayu.

Melihat jumlah TPS-3R yang ada di Kota Pekalongan, Abdul Mukti berharap kedepan tiap kelurahan bisa memiliki TPS-3R sehingga pengolahan sampah dapat berjalan maksimal dan cepat.

Tingkat kesadaran masyarakat Kota Pekalongan dalam memilah sampah sesuai dengan jenisnya, diakui Abdul Mukti belum maksimal, sehingga perlu adanya penggiatan pengolahan sampah dari tingkat terkecil agar dapat mempercepat proses 3R.

“Harapannya dari warga, lingkup rumah tangga mau memilah sampah nya sendiri, jadi sampah yang ada nilai guna dan nilai jual itu bisa dipisahkan, sehingga bisa sedikit mempermudah para petugas kami dan mempercepat proses 3R,” tandasnya.

Abdul Mukti, menjelaskan sampah di Kota Pekalongan didominasi sampah plastik, dan ada jenis sampah lain seperti atom, kardus, kertas duplex,besi dan tembaga. Terkait nasabah di bank sampah, ia menyampaikan didominasi dari sekolah adiwiyata, TPS-3R, olah sampah tingkat RW dari TP PKK dan warga yang berminat menabung sampahnya di bank sampah.

Lebih lanjut, Abdul Mukti berharap baik masyarakat maupun pemerintah untuk dapat bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan sampah sehingga mampu mewujudkan Kota Pekalongan yang bersih dan rapi.