Bupati Pemalang Dukung Kerjasama Bahasa dan Budaya

Pemalang - Ide kerjasama meningkatkan martabat bahasa dan sastra tegalan yang digagas para budayawan Tegal disambut baik Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo.

Hal itu dikatakan Bupati Agung, saat menjadi salah satu narasumber dalam diskusi yang difasilitasi Balai Bahasa Jawa Tengah di gedung Arsip Kota Tegal, Selasa (22/2).

Orang nomor satu di Pemkab Pemalang ini sepakat untuk menyatukan bahasa dan budaya pantura yang dinilai masih satu induk. Namun untuk tidak adanya kesalahpahaman dalam memaknai bahasa pantura tersebut, pihaknya memberikan masukan agar dalam menyatukan bahasa yang ada di Tegal, Pemalang dan Brebes harus ada penyesuaian dan ada penjelasan tambahan sehingga diharapkan tidak ada kekacauan saat berdialog antara warga Tegal, Pemalang dan Brebes.

"Kami atas nama Pemkab Pemalang setuju dengan ide menyatukan bahasa tapi harus ada penyesuaian dan pemjelasan tambahan," ungkapnya.

Agung bahkan mencontohkan komunikasi antara warga Tegal dan Pemalang yang kacau dalam memaknai bahasa yang digunakan kedua warga pantura tersebut dengan dialek ngapaknya.

Dalam kegiatan tersebut, Agung menerima Buku Bahasa dan Sastra Tegalan. Pemberian buku tesebut sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi dari para Budayawan Tegal.

Selain Agung dalam diskusi yang dibarengkan dengan peluncuran buku sastra tegalan tersebut juga menghadirkan narasumber para budayawan dan tokoh sastra tegalann, seperti Atmo Tan Sidik, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Ganjar Hermansyah, Rektor Universitas Bhamada Maufur.