Muslimat NU Batang: Generasi Berakhlak Perlu Dibentuk Sejak Dini

Batang – Menghadapi kemajuan zaman, orangtua harus mempersiapkan anak-anaknya agar mampu bersaing secara sehat dengan kompetensi yang dimiliki. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Batang berupaya membentuk generasi yang berakhlakul karimah sejak dini, dengan menggelar Lomba Batita Sehat, dalam rangka Hari Lahir Muslimat NU Ke-76.

Ketua PAC Muslimat NU Batang Uswatun Hasanah mengatakan, tujuan utama kegiatan ini supaya dapat memotivasi para kaum ibu untuk menjaga dan memenuhi gizi yang sehat bagi putra-putrinya, agar memiliki fisik yang kuat.

“Berikan yang terbaik untuk putra-putrinya agar terbentuk generasi qurani,” katanya, saat meninjau pelaksanaan Lomba Batita Sehat, di Panti Asuhan Darul Hadlonah, Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Kamis (3/3).

Ia memastikan, penilaian sepenuhnya diserahkan kepada para dewan juri yang sudah mumpuni.

“Kriteria penilaian meliputi pengukuran lingkar kepala, tinggi badan dan lainnya,” jelasnya.

Dalam mendidik anak, orang tua terutama ibu harus penuh kasih sayang dan perhatian.

“Sangat mengkhawatirkan karena ibunya bermain gawai, bahkan anaknya yang masih kecil juga dibiarkan main gawai biar tenang. Tapi kaum ibu yang  baik adalah Kartu Menuju Sehat (KMS)-nya selalu mengalami peningkatan, sebagai bukti telah memberikan gizi yang baik untuk anaknya,” terangnya.

Ia mengharapkan, orang tua memberikan asupan berbahan alami dan mengurangi makanan cepat saji.

Dewan juri lomba Frans Saputra menyampaikan, dalam mendidik anak perlu ketelatenan, karena di usia kurang dari tiga tahun, sering kali sulit disuruh makan.

“Paling tidak ibunya harus kreatif dan inovatif agar anaknya mau makan makanan sehat dan bergizi, sehingga nutrisi tubuhnya terpenuhi,” imbaunya.

Ia menyarankan, ibu-ibu untuk meminimalkan anaknya mengonsumsi makanan cepat saji karena tidak diketahui berapa banyak kandungan gizinya.

“Tidak masalah jika sesekali anak mengonsumsi makanan cepat saji. Paling tidak sebulan sekali masih dikategorikan wajar,” ujar dia.

Sementara, Ani, orangtua dari Hilya batita berusia 2 tahun menuturkan, setiap hari putrinya memang selalu lincah dan aktif melakukan banyak aktivitas.

“Pola makannya masih standar layaknya batita seusianya. Cuma geraknya yang selalu aktif,” ungkapnya.

Ia mengharapkan, putrinya menjadi anak pandai dan salehah sehingga bisa membanggakan kedua orangtua.