Rakernas Perdana di Majalengka, IFTA Bertekad Jadi Motor Penggerak Kebangkitan Pariwisata

Majalengka - Indonesian Fighter Tourism Association (IFTA) bertekad menjadi motor penggerak kebangkitan pariwisata di Indonesia.

Hal itu dikatakan Ketua Umum IFTA Hendra Perdana, saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perdana IFTA di Hotel Horison, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Jumat (18/3).

Elang, sapaan akrabnya, mengatakan sepak terjang IFTA semakin diakui di tingkat nasional, terutama oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), apalagi dengan dukungan pentahelix yang saling bersinergi, hingga kini terhitung 13 kabupaten sudah dibantu untuk mengembangkan potensi pariwisatanya.

Dirinya juga secara khusus meminta kepada pengurus dan anggota yang baru dikukuhkan pada Rakernas IFTA ini untuk fokus menyusun program terarah sebagai upaya mengangkat potensi besar pariwisata daerah yang belum banyak dikenal.

Sementara saat disinggung mengenai lokasi Rakernas di Majalengka, Elang mengatakan bahwa Majalengka ibarat 'pulang kampung' bagi IFTA.

"Hati saya ibaratnya sudah tertambat di Majalengka. Apalagi daerah ini memiliki potensi  pariwisata yang harus terus 'digosok’ agar semakin dikenal di nasional dan internasional. Apalagi Majalengka sudah didukung akses yang memadai," ujar Elang.

Di akhir, dirinya secara khusus memuji Ketua Pembina IFTA yang juga Wakil Bupati Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, Iswanti yang tidak pernah lelah mempopulerkan IFTA ke seluruh penjuru negeri.

Senada dengan Elang, Iswanti mengamini bahwa dirinya terus memperkenalkan IFTA di sela kunjungan kerjanya.

"Diharapkan dengan hal ini peran IFTA akan semakin diakui dalam membantu daerah yang memiliki potensi besar pariwisata namun masih terkendala infrastruktur, sehingga nantinya juga pemerintah pusat dan provinsi bisa tergerak untuk membantu pengembangan objek wisata tersebut," ujar Iswanti.

Secara khusus Iswanti juga mengajak pengurus dan anggota IFTA berkunjung ke Kalimantan Tengah, khususnya Seruyan untuk mengeksplor pariwisata setempat.

"Kalian jangan kaget karena Seruyan ini tidak sama seperti Majalengka. Akses menuju satu objek wisata masih terkendala infrastruktur jalan yang belum  memadai. Oleh karena itu diharapkan melalui Rakernas ini menghasilkan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan seperti yang terjadi di Seruyan," pungkas wakil bupati berparas cantik tersebut di akhir sambutannya.