Kelangkaan Minyak Curah Masih Terjadi di Batang

Batang – Para pedagang dan pembeli meresahkan kelangkaan minyak goreng curah yang masih terjadi di Batang. Pasalnya, pasokan minyak goreng curah yang semula rutin, mengalami keterlambatan semenjak dua pekan lalu.

Salah satu pedagang minyak goreng curah, Utin mengatakan, kelangkaan yang terjadi membuat pembeli yang didominasi pedagang gorengan dan warung sembako mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

“Sekarang minyak curah langka dan harganya Rp24.000 per kilogramnya,” katanya, saat ditemui di Pasar Tradisional Batang, Kabupaten Batang, Rabu (6/4).

Ia memastikan, hampir di seluruh kios minyak goreng curah, tidak ditemukan.

“Kasihan dong pedagang makanan, mereka jadi kesulitan jualan. Kebutuhan mereka juga tidak terpenuhi, apalagi mau lebaran, pasti kebutuhannya banyak,” tegasnya.

Ia mengharapkan, pasokan minyak goreng curah segera lancar kembali, agar konsumen tercukupi kebutuhannya.

Pedagang warung sembako, Munaroh mengungkapkan, sampai sekarang masih sulit mencari minyak goreng curah.

“Kalau ada pun persediaannya terbatas. Hingga kini belum ada kepastian kapan pasokan kembali normal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala bidang Perdagangan, Disperindagkop dan UKM Batang, Endang Rahmawati menyampaikan, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per kilogram, Namun hingga kini empat pedagang besar di Batang belum dapat memasok ke pedagang di pasar.

“Kami masih berupaya ke pihak provinsi agar membantu agar pasokan minyak goreng curah kembali normal,” tandasnya.