Petani Bawang Merah Aceh Tengah Tetap Produktif saat COVID-19

Takengon - Pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir, nyaris tidak mempengaruhi aktivitas petani di Kecamantan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Beraktivitas jauh dari keramaian, petani di kampung Pedemun dan Toweren tetap produktif dan ikut menjaga stabilitas ketahanan pangan daerah.

Penyuluh pertanian di BPP Lut Tawar, Kaslil SP mengatakan, menjelang diberlakukannya tatanan hidup baru, saat ini sudah ada puluhan hektar lahan sawah di wilayah binaaanya yang telah selesai diolah dan siap untuk ditanami bawang merah.

"Kebetulan saat ini para petani juga mendapat stimulan berupa bantuan bibit dari Dana Desa, sehingga mereka lebih bersemangat, karena bisa menghemat biaya produksi," ujar Kaslil di Takengon, Senin (6/7).

Kaslil mengungkapkan bahwa mesti dalam masa pandemi, para penyuluh pertanian di daerah ini tetap bekerja seperti biasa, membina dan memberi motivasi petani. Karena menurutnya, jika penyuluh berhenti bekerja dan petani juga berhenti beraktifitas, maka yang akan terjadi adalah krisis pangan dan perekonomian petani semakin terpuruk.

“Pada saat pandemi COVID-19 kami tetap bekerja seperti biasa, apalagi saat ini akan memasuki fase tatanan hidup baru. Bagi kami apapun kondisinya, petani harus tetap dibina dan diberi motivasi agar dapat terus melakukan aktifitas produktif, kalau mereka berhenti, maka yang akan terjadi adalah krisis pangan dan terpuruknya ekonomi para petani," ujar Kaslil.

Kaslil menjelaskan bahwa pembinaan petani dalam pengembangan bawang merah di wilayah binaannya ini tidak sulit, karena mereka sudah beberapa tahun membudidayakan komoditas bawah merah dan keberhasilannya cukup baik.

“Membina petani bawang merah disini tidak sesulit beberapa tahun yang lalu ketika pertama kali kami memperkenalkan dan meyakinkan komoditi ini kepada petani, sekarang mereka sudah terbiasa membududidayakan komoditi ini, bahkan saat ini mereka sangat antusias untuk mengembangkan komoditi ini dengan lahan yang lebih luas, karena mereka sudah merasakan manfaatnya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," lanjut Kaslil.

Yang kemudian juga membuat para petani bersemangat, ujarnya, harga komoditi bawang merah di daerah ini relatif tinggi dalam beberapa bulan terakhir ini. Saat ini saja, harga bawang merah lokal di Kabupaten Aceh Tengah berkisar Rp30.000 per kilogramnya, bahkan dua bulan yang lalu mencapai Rp40 ribu per kilogramnya. Sementara para petani di kecamatan Lut Tawar ini mampu menghasilkan produktivitas rata-rata 6-7 ton per hektarnya.