Pemkot Pekalongan Sambut Positif Pembinaan BKK oleh Kemnaker

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan tenaga Kerja (Dinperinaker) menyambut positif terselenggaranya Pembinaan Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam rangka pemberdayaan KITB oleh Direktorat Bina Penempatan Tenaga Dalam Negeri Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Hotel Horison Kota Pekalongan, Senin (5/9) malam.

Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan Sri Budi Santoso menuturkan, melalui pembinaan bursa kerja khusus ini harapannya akan memperjelas langkah yang dilakukan untuk menyiapkan lulusan atau tenaga kerja yang produktif dan mampu mendukung KITB.

"Meskipun KITB berlokasi di Batang, saya yakin daerah di sekitarnya seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupatrn Pemalang akan terkena imbasnya. Adanya KITB ini harus kita dukung dengan mempersiapkan angkatan kerja dengan baik," katanya.

Menurut Sri, kegiatan ini menjadi bekal BKK SMK dan LPKS di wilayah pantura untuk melakukan pengembangan dan persiapan angkatan kerja. Apalagi saat ini di KITB sudah ada tiga industri yang berdiri.

"Kegiatan Kemnaker ini kami apresiasi luar biasa. Semoga kegiatan ini menjadi hal yang bermanfaat bagi kita semua. Saya sampaikan selamat datang di Kota Pekalongan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Nora Kartika Setyaningrum mengungkapkan, adanya KITB diprediksi akan membutuhkan 28 ribu tenaga kerja untuk 3 tahun ini.

"Adanya lapangan kerja yang luas ini harapannya dapat mengatasi permasalahan pengangguran di Kabupaten Batang. Begitu pula masyarakat sekitar Batang, jangan hanya jadi penonton, manfaatkan kesempatan ini untuk menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas," jelas Nora.

Lanjut Nora mengatakan, kebijakan ketenagakerjaan KITB ini harus diiringi pengembangan pasar kerja, integrasi dengan peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga kerja melalui sertifikasi kompetensi, dan mulai dekatkan pelayanan ketenagakerjaan.

Sedangkan, Caswiyono Rusydie selaku Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan juga menekankan penguatan sumber daya manusia menjadi kunci menuju generasi emas pada 100 tahun Indonesia Merdeka yakni bonus demografi. Ini menjadi tantangan, jika tidak dapat menangani masalah maka angka pengangguran akan meningkat.

"Tantangan kedua yakni revolusi industri. Perkembangan ekonomi sangat pesat bahkan sudah sampai adaptasi 6.0. Namun kita masih diskusikan perihal revolusi industri 4.0. Adanya revolusi industri ini akan mengakibatkan distrubsi besar-besaran seperti digitalisasi yang semakin maju," pungkas Rusydie.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)