Tekan Laju Inflasi, Pemkot Ambon Gelar Operasi Pasar

Ambon - Dalam rangka menekan laju inflasi di Kota Ambon. Maka, Pemerintah kota (Pemkot) melalui Dinas Perindustrian dan Perdaganagan (Disperindag) melaksanakan kegiatan Operasi Pasar dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Kita akan melakukan operasi pasar dalam menekan jumlah inflasi. Dikota Ambon ini termasuk yang tinggi di Indonesia. Sehingga kegiatan ini kita lakukan bersama," Ungkap Pj Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, saat memberikan arahan sebelum melepaskan mobil operasional pangan ke pasar, di halaman parkiran depan, Balai Kota Ambon, Kamis (22/9).

Dalam arahannya dijelaskan, Pemkot Ambon telah melaksanakan rapat koordinasi stakeholder dalam rangka merembukkan cara apa saja yang hendak dilakukan pihaknya, guna menekan laju kenaikan inflasi.

"Kemarin kami sudah rapat beberapa kali dengan seluruh stakeholder dalam rangka melakukan upaya-upaya kongkrit untuk menekan laju inflasi di Kota Ambon," katanya.

Salah satu strategi, yang digunakan pihaknya untuk menekan laju inflasi adalah melaksankan pasar murah. Kegiatan ini menurutnya, dapat membantu menjaga harga pangan. Baik sembako atau bahan makanan yang dikategorikan sebagai pangan pemicu infalsi (Sayur, Cabai, Bawang).

"Jadi saya kira apa yang kami lakukan semata-mata untuk bersama-sama menjaga harga pangan di Kota Ambon guna membantu masyarakat karena harga pangan dia naik," ulasnya.

Kegiatan operasi pasar ini, akan dilaksankan selama delapan hari kedepan, terhitung hari ini sampai dengan,Kamis (29/9/22). Operasi pasar ini, akan dimulai dari pasar mardika terlebih dahulu, dan direncanakan selama tiga hari. "Ini akan kita lakukan tiga hari berturut-turut di pasar mardika, dan pasar batu merah, seterusnya kita akan ke pasar yang lain," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Ambon, Sirjhon Slarmanat mengungkapkan, animo masyarakat terkait dengan operasi pasar sangat tinggi. Sehingga pihaknya akan menyetok pangan yang dijual dipasar murah ini, sesuai dengan kebutuhan dan banyaknya minat masyarakat.

"Stok pada opersi pasar ini disesuaikan dengan kebutuhan maksimal pembeli dari masyarakat tidak terbatas. Sebab ternyata animo masyarakat tinggi sekali," beber, Slarmanat.

Dirinya berharap, apa yang dilakukan ini dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan sejumlah pangan yang saat ini memiliki nilai jual tinggi di pasar, dan tentunya dapat mewujudkan tujuan utama pelaksanaannya. " Yang kita lakukan dalam menekan inflasi pasar ini," tandasnya.

Untuk diketahui, komoditi pasar yang dijual pada pasar murah ini antara lain, telur dengan harga Rp55.000 per rak, beras premium Rp50.000 per 5 kg, Minyak goreng Rp13.000 per liter, bawang merah Rp 22.000 per kg, bawang putih Rp23.000 per kg, beras Bulog premium Rp55.000 per kg, gula pasir Rp13.500 per kg, sayuran daun Rp5.000 per ikat, cabai rawit Rp50.000 per kg.