Hindari Macet, Pj Bupati Batang Bersama Forkopimda Jalan Kaki Hadiri Rakornas dengan Presiden

Jakarta - Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Batang rela berajalan kaki sepajang 4 kilometer lebih untuk menuju lokasi Demi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dengan Presiden Joko Widod di Sentul Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).

Alhasil, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Ketua DPRD Maulana Yusup, Dandim 0736 Letkol Inf Ahmad Alam, Kapolres Batang AKBP M Irwan Susanto dan Kepala Kejaksaan Negeri Batang Mukharom sampai di lokasi acara dengan bercucuran keringat.

“Rakornas Forkopimda ini se-Indonesia, jadi banyak pejabat daerah yang membawa mobil sendiri yang menjadi macet. Kalau kita kan satu rombongan dengan bus, namun di tengah perjalanan menuju lokasi bus kita kena macet. Jadi Pak Kapolres dan Pak Dandim memutuskan untuk jalan kaki,” kata Lani Dwi Rejeki usai Rakornas.

Lani menyebutkan perjalanan menuju ke lokasi acaranya cukup jauh, kurang lebih 4 kilometer, sehingga banyak pasang mata masyarakat yang melihat rombongan Forkopimda Batang jalan kaki.

“Kita kan tidak mau hadir terlambat di acara, ya jalan kaki ini kita anggap olahraga, meskipun cukup bikin napas ngos-ngosan sih,” katanya.

Ia menyatakan, penggunaan bus untuk menghadiri Rakornas Forkopimda se-Indonesia dengan Presiden Joko Widodo demi mengurangi kepadatan kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.

“Jakarta dan sekitarnya itu bisa dipastikan ada kemacetan setiap harinya, apalagi hari ini yang hampir semua pejabat Forkopimda se-Indonesia hadir. Maka kita pustuskan bersama untuk menggunakan bus, disamping lebih efisien, ya tidak menambah jumlah kendaraan dan memperparah kemacetan,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Rakornas tentang pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo ini sangat penting.

“Rakornas ini sangat penting bagi Kabupaten Batang, terlebih Batang saat ini ditunjuk Presiden Joko Widodo sabagai pilot projek Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Kawasan tersebut salah satu upaya daya ungkit pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19,” jelasnya.

Ia mengatakan, KIT Batang ditargetkan PSN mulai beroperasional pada 2024, dan ada sekitar 20 ribu tenaga kerja akan terserap bertahap. Adapun tennant yang segera beroperasi antara lain industri foot wear pada akhir 2023. Lalu sebagian besar beroperasi pada akhir 2024.

“Untuk nilai konstruksi hingga saat ini dari 12 tennant mencapai Rp5 triliun lebih. Bukan hanya masalah operasional, pihak KIT Batang juga memfasilitasi UMKM Batang,” pungkasnya.