Pemprov Jatim Berkomitmen Wujudkan Ketahanan dan Swasembada Pangan Nasional

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen konsisten membuktikan dan mewujudkan ketahanan serta swasembada pangan nasional sehingga menjadi barometer bagi komoditas pangan dari sektor pertanian.

"Alhamdulillah, Jatim terus konsisten membuktikan komitmen swasembada pangan nasional. Untuk populasi sapi potong dengan 4,9 juta ekor ini selisihnya sangat jauh dari provinsi di peringkat kedua sebanyak 1,8 juta ekor," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Minggu (29/1).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, Jatim menduduki peringkat teratas dalam memberikan kontribusi terhadap populasi nasional sapi potong, sapi perah dan ayam petelur.

Rinciannya, sapi potong Jatim mencapai 4,9 juta ekor atau setara 27 persen dari populasi sapi potong Nasional.

Sapi perah populasinya mencapai 305 ribu ekor yang berkontribusi 52 persen terhadap populasi sapi perah Nasional.

Selain sapi perah dan sapi potong, populasi ayam petelur di Jatim mencapai 52,9 juta ekor dan berkontribusi 28 persen terhadap populasi ayam petelur nasional.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu berharap angka tersebut harus terus dijaga kestabilannya sehingga selain memenuhi kebutuhan dalam provinsi, juga merupakan tumpuan bahan pangan bagi provinsi lain.

Untuk produksi daging Jatim menembus 613.200 ton yang berkontribusi 20 persen terhadap produksi daging nasional.

Sedangkan, produksi telurnya mencapai 573.184 ton atau 29 persen secara nasional, dan produksi susu mencapai 545.526 ton atau setara 57 persen terhadap produksi susu nasional.

Sementara itu, keberhasilan Jatim untuk mempertahankan kontribusi pangan nasional di sektor peternakan juga sejalan dengan berbagai langkah preventif, utamanya penanganan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah setempat.

Berdasarkan data dari http//siagapmk.id/ per 31 Desember 2022, dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim yang terserang PMK sebanyak 61 persen atau 23 daerah di antaranya dinyatakan telah bebas atau Zero Reported Case.

"Capaian Vaksinasi PMK di Jatim tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia, yaitu hampir 2,58 juta dosis," tandas gubernur perempuan pertama Jatim tersebut. (Ant)