Jalan Panyalaian Sering Makan Korban, Bupati Tanah Datar Minta Timbangan Angkutan Barang Dihidupkan Kembali

Batusangkar - Perwakilan masyarakat Kecamatan X Koto menemui Bupati Tanah Datar Eka Putra sampaikan aspirasi terkait kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Nasional penghubung Bukittinggi dengan Padang tepatnya Nagari Panyalaian yang menimbulkan korban jiwa.

Salah seorang tokoh masyarakat Koto Baru, Bernes Dt Pisang, menyampaikan terlalu banyaknya peristiwa demi peristiwa yang terjadi dilokasi tersebut membuat masyarakat di Panyalaian trauma.

"Sudah sangat banyak peristiwa yang makan korban, baik harta, nyawa, maupun kendaraan sehingga membuat masyarakat di lokasi kejadian itu sudah trauma," kata Bernes Dt Pisang saat ditemui di Kantor Bupati Tanah Datar Senin, (10/4).

Dirinya memohon pemerintah daerah maupun pemerintah pusat bagaimana berupaya untuk mencarikan solusinya agar di jalur itu tidak ada lagi kecelakaan lalu lintas.

"Mudah-mudahan kerjasama, musyawarah, mufakat bersama bisa menuntaskan kecelakaan ini," kata dia.

Dirinya menjelaskan, kelebihan muatan menjadi penyebab kecelakaan sehingga mengakibatkan rem kendaraan tidak berfungsi dan blong hingga makan korban. Salah satu alternatif yang diusulkan masyarakat setempat adalah menghidupkan kembali jalan lama yang tertunda pengerjaannya, yaitu jalan manunggal di belakang Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas, dan jalan tembok bulek diantara Paninjauan, Panyalaian ke Koto Baru yang pengerjaan dihentikan.

"Jalan itu proyek pemerintah provinsi. Saya sebagai utusan masyarakat sudah menyampaikan ke Bupati, bagaimana ini nanti menjadi perhatian Provinsi Sumatera Barat maupun pusat," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan apa yang disampaikan masyarakat X Koto akan segera ditindak lanjuti.

Bupati meminta pemerintah pusat melalui pemerintah Provinsi Sumatera Barat agar mencarikan solusi agar kedepannya tidak ada lagi korban jiwa di turunan panjang Nagari Panyalaian.

Untuk meminimalisir kecelakaan, bupati juga meminta Dinas Perhubungan setempat berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi untuk menghidupkan kembali timbangan bagi kendaraan angkutan barang.

"Dari laporan masyarakat X Koto ke kami, warga yang tinggal dipinggir jalan itu sudah trauma. Jadi kami meminta untuk bersama-sama mencarikan solusi agar kedepannya tidak ada korban jiwa lagi," tandasnya.