DP3AP2KB Batang: Angka Kekerasan Seksual Masih Tinggi

Batang - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang menyebutkan, data kasus kekerasan seksual di Batang, Jawa Tengah, masih cukup tinggi.

“Kasus kekerasan sepanjang tahun 2020 ada 19 kasus kekerasan, 80 persennya adalah anak perempuan. Kekerasan sendiri jika kita amati dari segi pendidikan, dan lingkungan keluarga seperti kasus terakhir kemarin ada anak perempuan yang orang tuanya kerja diluar kota bukannya tetangganya menolong atau gimana malahan diperkosa.” Kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kabupaten Batang Esti Herlina terkait peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020, Rabu (22/7).

Esti menjelaskan, kekerasan pada anak dan perempuan di Kabupaten Batang sendiri sebetulnya sudah ada Peraturan Daerah (Perda) untuk melindungi hak-hak anak yaitu Perda Nomor 11 tahun 2019. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Batang meskipun dengan anggaran terbatas selalu mensosialisasikan Perda tersebut ke desa-desa dengan lisan meskipun belum bisa secara cetak.

Ia menjelaskan, DP3AP2KB Kabupaten Batang melihat permasalahan kasus kekerasan seksual ini terjadi karena 97 persen anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah melihat film porno. Ini data yang telah kami konfirmasi ke anak-anak, karena kita sendiri mempunyai forum anak yang kualitatif.

“Data perkembangan kasus kekerasan di Kabupaten Batang dibagi berapa jenis  diantaranya seksual ada 8 kasus, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 6 kasus, pelantaran 1 kasus, dan anak berhadapan dengan hukum (ABH) 4 kasus,” terangnya.

Dirinya menjelaskan, jika dilihat dari data memang masih sedikit tetapi P2TP2A Kabupaten Batang tidak bisa memastikan berapa angka kekerasan yang terjadi di lapangan karena masing banyak yang tidak melaporkan kasus kekerasan yang dialami.

Diharapkannya, masyarakat yang terkena kekerasan pada anak dan perempuan  melaporkan ke kami untuk melindungi hak-haknya. Jangan khawatir ketika dilaporkan tidak akan mencoreng nama baik keluarga yang terkena,  karena semua data diprivasi.

“Menjelang memperingati HAN 2020, kami mengharapkan perhatian khusus dari kepala daerah Kabupaten Batang untuk serius menangani kekerasan yang terjadi,” ujarnya.