Batang - Bupati Batang Wihaji menyambangi dua orang anak perempuan kakak beradik yang tinggal tanpa orang tua di rumah yang tidak layak di Desa Selopajang Barat, Kecamatan Blado.
Imrothul Solehah (14) yang duduk di bangku kelas 8 MTS Al Sa'id Blado, setiap hari harus berbagi tugas memasak dan membersihkan rumah bersama adik kandungnya Rahma Devina Lusiana (13) yang masih kelas 6 MI Selopajang Barat.
Hidup serba keterbatasan dialami setiap harinya, ibu yang seharusnya menjadi tempat bermanja dan berkeluh kesah sang anak harus rela meninggalkan keduanya untuk mencari nafkah. Sementara ayah yang menjadi tulang punggung keluarga telah meninggal dunia sejak 13 tahun silam.
"Saya mendapat laporan langsung dari masyarakat, ternyata inilah potret warga kita. Saya kira dari sekian ini yang menjadi prioritas harus dibantu dan mendapat perhatian dari pemerintah," kata Wihaji, Senin (21/9).
Wihaji mengatakan, walapun rumahnya sudah dapat bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), ini merupakan bagian kecil yang harus dibantu.
"Tapi yang lebih penting juga men-support generasi berikutnya, walaupun sudah masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) tapi kedua anak ini harus diberi semangat karena ditinggal orang tua yang pulangnya satu bulan sekali," jelasnya.
Wihaji mengatakan, Pemkab Batang akan membantu kebutuhan prioritas terlebih dahulu, seperti tempat tidur yang layak, tempat mandi dan dapur, karena mereka ini butuh kepantasan selaku warga Batang.
Wihaji menambahkan, meski akses pendidikan dan kesehatan sudah gratis seluruhnya, tapi tetap Pemkab Batang memberikan tambahan beasiswa per bulan Rp250 ribu dan Rp500 ribu.
Wihaji juga mengapresiasi atas kepedulian warga sekitar ketika tidak ada makan, tetangganya selalu hadir membantunya.
"Pernah mereka tidak makan dan atas kesadaran tetangganya dikasih makan, saya terimakasih atas kepeduliannya dan di sini pemerintah juga harus hadir," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Batang Wihaji juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 5 juta dan sembako kepada dua orang anak tersebut.