Produk Masker Batang Tembus Pasar Ekspor

Batang - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19. Dengan situasi seperti ini membuat para pelaku usaha harus memutar otak untuk melakukan inovasi dan kreasi.

Melihat fenomena bahwa setiap orang wajib memakai masker di masa adaptasi kebiasaan baru, justru menjadikan peluang usaha bagi Tri Amalia Lestari, warga Desa Sendang, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jaw Tengah.

Ia berhasil menembus pasar luar negeri dengan produk kerajinan tangannya berupa masker. Masker kelas premium diminati karena mempunyai tampilan epik yang dihiasi dengan manik-manik di atas bordiran kain tiga lapis dari bahan katun toyobo dan kain brukat, sehingga tidak mengurangi fungsi utama mencegah penularan COVID-19.

“Masker dengan berbagai macam varian, namun tidak menghilangkan fungsi utamanya mencegah penularan COVID-19,” kata Tri saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/10).

Untuk bahan utama adalah kain katun toyobo dan kain brukat ditambah pernak-pernik seperti pin, renda, payet, pita yang disulam diatas bordiran kain motif bunga-bunga.

“Masker yang saya buat dari kain tapi juga dengan aksesoris-aksesoris dan juga detail fashionnya, sehingga jika orang itu ada keperluan tertentu seperti pesta atau lainnya juga bisa dipakai," jelasnya.

Dalam pemasaran produknya, ia lebih mengandalkan sosial media terutama aplikasi Instagram, Facebook dan Twitter, karena dirasa jangkauanya lebih luas.

Dalam sebulan, omzet penjualannya mampu menembus Rp3 juta, belum termasuk masker yang dikirim ke malaysia.

“Nah kalau untuk ekspor keluar negeri awalnya juga dari teman yang liat postingan, kemudian suka dan minat, itu orang Malaysia,” tuturnya.

Amalia juga menjelaskan, dari hasil produk maskernya ia membandrol harga Rp30 ribu sampai ratusan ribu rupiah bergantung variasi.

Karyanyanya pun mampu mengentaskan pengangguran warga sekitar, pasalnya sejumlah penjahit, tukang bordir hingga ibu-ibu rumah tangga diperbantukan dalam usahanya.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji saat mengunjungi rumah produksi masker, mengatakan untuk menyelamatkan perekonomian, pemerintah juga memberikan stimulus mulai dari pinjaman modal hingga pelatihan ekonomi modern.

“Di tingkat Rukun Tetangga pun kita berikan stimulan atau bantuan Rp2,5 juta, yang Rp500ribu itu untuk penanganan dampam COVID-19," tandasnya.

Wihaji mengatakan, keunggulan dari masker cantik buatan Amalia adalah aman jika dipakai, meskipun orang tersebut kulitnya sensitif.

“Dari 30 varian masker yang paling diminati adalah masker hijab, masker pengantin dan masker merah putih,” pungkasnya.