Pemkab Batang Apresiasi Ansor dan Aice Group Bagikan Masker

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang mengapresiasi gerakan kemanusiaan berupa pembagian 5 juta masker yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Aice Group bagi berbagai kelompok masyarakat yang rentan tertular COVID-19.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Batang, Rusmanto mengatakan, kolektivitas dalam gerakan pentahelix dari Pemerintah Pusat melalui Kantor Staf Presiden (KSP) dan Pemerintah Daerah yang berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta, serta komunikasi yang efektif melalui media massa menjadi kunci penting dalam mencegah perburukan pandemi.

Optimisme tersebut disampaikan dalam kegiatan distribusi 5 juta masker medis di 20 Kota Indonesia yang salah satunya berada di Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat, Kabupaten Batang, Kamis (3/12/2020).

“Pemkab Batang memberikan apresiasi tinggi pada misi kemanusiaan GP Ansor dan Aice Group di hari ini. Insya Allah dengan kolektifitas yang dirintis KSP, GP Ansor dan Aice di 20 kota pandemi akan mampu kita lawan. Bagi Kabupaten Batang, fokus menjaga produktivitas sektor pertanian yang tetap tinggi menjadi sangat strategis bagi ketahanan pangan di Jawa Tengah maupun nasional,” jelasnya.

Sementara, Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Koordinator Wilayah Jawa Tengah – Jogjakarta Mujiburrohman mengatakan, bahwa gerakan kemanusiaan yang diinisiasi olehnya bersama Aice Group dan KSP dimaksudkan menjadi solusi sekaligus inspirasi buat semua anak bangsa.

“Bahwa gerakan pentahelix ini diniatkan menyasar kepada masyarakat akar rumput yang paling rentan terjangkit virus mematikan ini. GP Ansor dan Aice Group mendistribusikan tak kurang dari 150 ribu masker medis SHIELD yang diproduksi oleh produsen es krim Aice kepada masyarakat luas,” jelasnya.

Dijelaskannya, sasaran utamanya adalah masyarakat akar rumput yang memang selama ini rentan tertular karena berbagai faktor. Akses ekonomi dan pasokan masker medis berkualitas tinggi yang terbatas dalam menghadapi bahaya droplet mengandung virus, ditambahi dengan aktifitas kehidupan sehari-hari di masyarakat bawah yang makin tinggi paska usainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu menjadi dua faktor utamanya.

Gus Mujib menilai kombinasi antara ketersediaan masker medis berkualitas tinggi, edukasi publik, dan langkah pengawasan dan kedisiplinan dari semua pihak akan menyelamatkan masyarakat grass root terinfeksi virus.

“Semua pihak di Batang dan Indonesia secara umum perlu menegakkan protokol pemakaian masker medis berkualitas. Pengabaian kedisiplinan bermasker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan, memberikan resiko besar bagi ketahanan pangan dan juga keselamatan jiwa. Yang jelas, keselamatan dan kesehatan rakyat dari ancaman virus jahat ini adalah prioritas,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Batang, Maulana Yusup mengapresiasi kepada Aice Group dan Kantor Staf Presiden yang bekerja sama dengan GP Ansor, karena memasukkan Kabupaten Batang dalam pendistribusian masker.

“Ada sekitar 150 ribu masker yang akan sahabat-sahabat Ansor bagikan ke beberapa unsur. Antara lain ke tempat pembuangan akhir, pedagang kaki lima dan tim relawan pemakaman yang rawan terhadap penularan Covid-19,” ungkapnya.

Brand Manger Aice Group, Sylvana mengutarakan, masker medis yang didistribusikan kepada banyak kalangan di 20 Kabupaten dan Kota itu diproduksi sendiri oleh Aice Group dan memiliki spesifikasi 3-ply sesuai dan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan.

“Keinginan Aice Group dan GP Ansor membagikan masker berspesifikasi standar medis ini, didasari oleh niatan menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara optimal. Aice memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar untuk menekan penularan virus di masyarakat,” ujarnya.