Pemalang - Untuk membahas dan merekomendasikan kondisi, permasalahan dan solusi pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Kabupaten Pemalang serta persiapan evaluasi APE tahun 2020 (Anugrah Parahita Eka Karya Madya yang di peroleh Kabupaten Pemalang pada tahun 2018, Kelompok kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) mengadakan rapat koordinasi di gedung Sasana Bhakti Praja Pemalang, Selasa (23/2).
Rakor diikuti Kepala OPD terkait dan anggota Pokja PUG Pemalang dibuka Kepala Bappeda selaku Ketua Pokja PUG Supa'at.
Saat membuka Rakor Supa'at mengatakan, pelaksanaan PUG selama lima tahun terakhir ini berjalan dinamis dan tantangan terbesar pada pelaksanaan PUG tersebut, adalah masih rendahnya IPM (Indek Pembangunan Manusia) pada angka IPG. (Indek Pengurusutamaan Gender) yang berada pada urutan ke 34 dan 35 Kabupaten/Kota di Jawa tengah.
Supa'at mengemukakan, Pemerintah Kabupaten Pemalang telah berupaya meningkatkan IPG sebesar 85, 81 dengan berbagai strategi, namun upaya tersebut masih perlu dukungan dan komitmen yang lebih kuat dari semua pihak, terutama dari OPD terkait dan kelompok kerja yang dituntut semakin solid.
Pelaksanaan PUG, kata Supa'at, menuntut adanya kemampuan dan keterampilan personil yang ditugasi dalam Pokja PUG serta perlu didukung komitmen yang tinggi dari para pengambil kebijakan.
"PUG di Kabupaten Pemalang dituntut harus lebih konkrit dalam sistem Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender atau PPRG" kata Supa'at.
Sementara'itu, Sekretaris Pokja PUG, Slamet Masduki, melaporkan, rakor ini dimaksudkan untuk membahas dan merekomendasikan kondisi permasalahan dan solusi pelaksanaan strategi PUG di Kabupaten Pemalang dengan tujuan untuk meningkatkan OPD selaku anggota PUG dalam mengimplementasi strategi PUG melalui penyusunan PPRG, selain itu juga untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PUG di daerah melalui penyusunan program kerja implementasi PUG.
Adapun Narasumber dari kegiatan Rakor ini yaitu, Kabid PMM (Pembangunan Manusia dan Masyarakat) Bappeda Kabupaten Pemalang, Dr. Titien Soewastiningsih Soebari.
