Kominfo Gelar Workshop "Road to Pesona Digital NTT 2021" di Labuan Bajo

Labuan Bajo - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) akan menggelar kegiatan Workshop Road to Pesona Digital NTT 2021 dengan tema “Mendorong Kreasi & Inovasi Wastra Tenun dan UMKM Nusa Tenggara Timur” pada 24 Maret 2021 di Labuan Bajo.

Workshop Road to Pesona Digital NTT 2021 dilaksanakan dalam bentuk forum tatap muka (offline) dan online melalui Zoom/Youtube. Kegiatan ini juga akan diisi dengan onboarding kepada pelaku UMKM oleh marketplace serta pelatihan seni tenun kepada perwakilan penenun di Labuan Bajo.

"Forum dengan dua metode sosialisasi offline dan online ini diharapkan akan lebih komprehensif sehingga tujuan sosialisasi menjadi lebih luas, efisien dan dapat disasar kepada berbagai lapisan masyarakat," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM) Septriana Tangkary di Labuan Bajo, Minggu (21/3).

Dijelaskannya sosialisasi dan edukasi ini mempunyai tujuan untuk mengedukasi dan mendorong para pelaku UMKM di wilayah Labuan Bajo untuk maju dengan bersikap kreatif dan adaptif dengan kemajuan teknologi di masa pandemi.

Kemudian mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk membeli produk dalam negeri sebagai langkah konkrit membela bangsa, meningkatkan sinergi antar stakeholders (Pemerintah, UMKM, Lembaga swasta, Asosiasi, dll) untuk meningkatkan kualitas produk dan peningkatan skill dan dapat menggerakkan dan meningkatkan perekonomian bangsa.

"Mengingat pentingnya memberikan edukasi dan pemahaman kepada para pelaku UMKM di daerah Labuan Bajo NTT mengenai kemampuan untuk adaptif dan kreatif di era pandemi, sekaligus sebagai sarana sosialisasi Gernas BBI di bulan Juni mendatang," jelas Septriana .

Satriana mengatakan kegiatan workshop ini menghadirkan 50 orang peserta offline yang terdiri dari 15 orang perwakilan penenun Labuan Bajo, 35 perwakilan UMKM/ Industri Kriya dan 300 peserta umum/UMKM (online).

Narasumber yang akan dihadirkan lanjut Satriana yaitu Mira Tayyiba, Plt. Dirjen IKP Kemenkominfo Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Dharma Pertiwi (Ladara), Endang Budi Karya, Anggota Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Maria Anna Plate, Anggota Bidang Promosi Dekranas.

Loemongga Agus Gumiwang, Wakil Ketua Harian 1 Dekranas, Yantie Airlangga, Wakil Ketua Harian 3 Dekranas, Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Trince Yuni, Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai Barat, Alfonsa Horeng, Pendiri Lepo Lorun atau “Rumah Tenun”NTT, Samuel Wattimena Desainer, BI, Telkom, Telkomsel, Rumah Kreatif BUMN, dan dari Marketplace.

Selain sebagai salah satu dari lima daerah destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di Indonesia, daerah Labuan Bajo NTT menyimpan banyak potensi UMKM lokal yang dapat menjadi unggulan di bidang fesyen, kuliner dan kriya.

"Kekhasan produk lokal NTT diharapkan dapat dipasarkan secara offline dan online ke seluruh penjuru negeri dan pada akhirnya go internasional," katanya.

Diketahui Presiden Joko Widodo meresmikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada tanggal 14 Mei 2020. Gernas BBI ditujukan untuk mendorong national branding produk lokal unggulan, sehingga menciptakan industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Gerakan BBI ini juga merupakan bagian dari pogram percepatan transformasi digital dan industri kreatif nasional. Melalui gerakan ini, pemerintah mengajak agar masyarakat Indonesia mencintai dan bangga akan karya anak negeri sendiri.

Untuk tahun 2021, Gernas BBI berfokus pada peningkatan kualitas produk UMKM lokal sehingga memperkuat posisi sebagai high value product yang dihasilkan oleh pengrajin/seniman Indonesia (Indonesian Artisanal).

"Selama pandemi COVID-19, mereka ini harus melakukan berbagai penyesuaian dalam berkreasi, termasuk peralihan aktivitas usaha ke ruang-ruang digital," ujarnya.

"Pemanfaatan teknologi digital (transformasi digital) menjadi sangat penting, sebagai syarat untuk terus berkembang maju, bangkit dan naik kelas, UMKM dituntut untuk adaptif dan kreatif, mampu menghasilkan produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan pasar," pungkas Direktur IKPM Septriana Tangkary.