Bupati Kubu Raya Kukuhkan 121 Tenaga Penggerak Data dan Informasi Geospasial Desa

Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus melangkah untuk membangun dan mendesain Geoportal Kubu Raya berbasis WebGis dengan mengukuhkan dan memberikan bimbingan teknis kepada 121 tenaga penggerak data dan informasi geopasial desa.

“Langkah ini bukan sekedar formalitas, popularitas dan bukan hanya untuk gagah-gagahan. Namun semua ini bagian dari merancang bangun sebuah gerak sistem pemerintahan dengan model yang kecepatannya terus dipacu dan sekaligus kita memperkuat yang namanya ‘kepong bakol’ itu seperti apa, agar lebih jelas strategi dan langkah keterpaduan serta langkah dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari seluruh stuktural dan fungsional semuanya," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, saat membuka Pengukuhan dan Bimbingan Teknis Tenaga Penggerak Data Informasi Geopasial Desa di Gardenia hotel and Spa, Rabu (7/4).

Bupati Muda menuturkan, dalam menjalankan semua program dan perencanaan serta semua hal yang harus dilaksanakan diupayakan agar dilakukan dengan percepatan-percapatan dan semuanya harus dengan sebuah langkah yang lebih terbuka, terpadu dan bisa dipertanggungjawabkan dengan jelas, bahkan secara faktual ini semua dipelukan untuk menjadi kebutuhan yang bisa dijadikan bahan untuk mempercepat proses menggerakan partisipasi dan juga semua stekholder yang ada.

“Model yang dikembangkan pemerintah Kubu Raya suatu inovasi untuk memperkuat sistem informasi data berbasis geopasial ini tidak sebatas kita hanya menjalankan langkah-langkah berdasarkan persektor dan pertematik yang biasanya dilakukan untuk suguhan dengan pemahaman satu data yang sama. Tapi Geoprtal berbasis WebGIS ini dilakukan pertama untuk sekaligus menemu satupadukan semua hal yang beririsan dan bertemu serta menjadi langkah-langkakh yang membuat pemerintahan akan lebih fokus kepada hal-hal yang mendarat, subtantif, berorientasi pada hasil (outcome)/dampak yang bisa diukur," tuturnya.

Dirinya menjelaskan, dengan adanya tim penggerak data di desa pada sistem Geoportal Kubu Raya berbasis WebGIS ini, tentulah tidak akan sama dengan model-model yang dikembangkan di daerah lainnya di Indonesia, karena melalui tim penggerak ini, data yang disajikan itu lebih dinamis dan bergerak, karena setiap hari pergerakan manusia, rumah tangga dan pergerakan dinamika program kegiatan pemerintahan, swasta serta kegiatan semua pihak itu bergerak dan dinamis.

“Untuk itu, datapun harus bergerak, kalau tidak bergerak maka akan terjadi misinformasi dan ketidak tepatan, kalau tidak tepat dan tidak cepat berarti akan selalu ada ketertinggalan dan akan menghilangkan peluang," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah hadir untuk mengahadirkan peluang-peluang, baik itu peluang untuk hidup layak, peluang untuk terdidik, peluang untuk bisa dilayani hidup sehat dan peluang lainnya. Makanya subtansi yang dikejar dengan model ini ialah bagaimana cara pemkab Kubu Raya untuk mempercepat bagian dari pola-pola kerja pemerintah yang nantinya dengan penggerak data ini merupakan bagian dari perpanjangan tangan simpul jaringan yang dipercaya.

“Penggerak data ini direkomendasikan dari masing-masing desa, tapi penggerak data ini bukan bekerja untuk semata-mata seperti pendamping desa, namun tugas utama penggerak data ini diantaranya mengambil, mengkonfirmasi, menghimpun dan mengelola verifikasi faktual terhadap berbagai hal yang masuk dalam kegiatan, yang selanjutnya akan dimintakan dan diinstruksikan oleh simpul jaringan sesuai target yang akan dicapai. Tentunya semua ini akan lebih jelas setelah penggerak data ini diberikan bimbingan teknis dalam pelaksanaan ini," jelasnya.