BPOLBF - Bandara Komodo Kerjasama Branding Pariwisata Labuan Bajo Flores

Labuan Bajo - Direktur Utama Badan Pelaksanan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina dan Kepala UP Bandara Komodo Haryanto menandatangani kerjasama branding pariwisata untuk meningkatkan promosi Labuan Bajo dan Flores sekaligus soft launching kegiatan Rindu Labuan Bajo, di Bandara Komodo, Rabu (19/5).

Keberadaan Bandara Komodo di Labuan Bajo sebagai pintu masuk wisatawan dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi gambaran umum bagi kegiatan aktivitas pariwisata di Labuan Bajo dan destinasi wisata lainnya di Pulau Flores.

Dalam rangka memperkuat branding Labuan Bajo sebagai destinasi wisata, beberapa spot di dalam area Bandara Komodo diubah dan dilakukan penambahan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang diperlukan seperti hal - hal yang berkesan bagi wisatawan.

Untuk area kedatangan didalam bandara telah dilakukan pemasangan stand 3D photo boot dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya. Selain itu dilakukan pula penambahan signage (papan informasi) untuk memperjelas informasi bagi wisatawan. Penambahan juga akan dilakukan di area keberangkatan dengan menambahkan signage kampanye Rindu Labuan Bajo. Kampanye ini untuk mentrigger perasaan rindu bagi para wisatawan yang sudah pernah ke Labuan Bajo untuk berkunjung kembali.

Selain itu tersedia juga penempatan stand untuk penyediaan brosur l-brosur milik para pelaku industri pariwisata. Yang tak kalah pentingnya telah tersedia pula etalase display produk produk UMKM.

Khusus untuk display (pajangan) produk-produk UMKM yang ditampilkan, merupakan milik pelaku usaha yang ada di Kabupaten Manggarai Barat khususnya dan NTT umumnya baik produk kuliner, tenun, kopi dan lain lain.

Dalam kegiatan soft launching kegiatan ini, Direktur BPOLBF Shana Fatina menyampaikan ketersediaan sarana pendukung didalam area Bandara Komodo merupakan salah satu cara mempromosikan pariwisata Labuan Bajo dan Flores. Selain itu, sebagai pintu masuk, bandara juga mampu memberikan informasi awal bagi para wisatawan sehinggah memiliki referensi tempat tempat wisata atau jenis - jenis produk UMKM yang tersedia.

"Instalasi ini salah satunya menunjukan Labuan Bajo tidak hanya punya keindahan alam tapi juga punya kebudayaan, produk-produk ekonomi kreatif (ekraf) yang tidak kalah menarik dan kita mesti menampilkan itu sehingga orang orang bisa mengetahui aktivitas lain yang bisa dilakukan selama berada di Labuan Bajo," ujar Shana.

Keberadaan etalase didalam area Bandara lanjut Shana diperuntukkan bagi pemajangan produk - produk UMKM yang ada di Labuan Bajo Flores juga merupakan salah satu bentuk dukungan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memberikan ruang memasarkan produk UMKM yang dimiliki. Untuk itu, Shana mengajak pelaku ekraf yang ada untuk segera berinovasi menciptakan produk - produk UMKM berbasis digital.

"Kita membuka kepada seluruh UMKM yang ada di Labuan Bajo Flores untuk bisa menghubungi teman - teman BPOLBF karena kita akan mengganti display sebulan sekali tentunya juga dengan teman - teman UMKM kita mendorong mereka untuk punya akses digital karena kita menggunakan QR code di sini jadi produk ini hanya contoh saja ketika wisatawan datang dan melakukan scan barcode bisa langsung terhubung ke WhatsApp, Instagram, Facebook dan website mereka. Kita mendorong teman - teman UMKM untuk bisa segera go digital sehingga produknya bisa diakses oleh lebih banyak orang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala UP Bandara Komodo Haryanto mengapresiasi hadirnya penyediaan sarana informasi serta penyediaan instalasi etalase dalam menunjang keberadaan para pelaku ekraf dan pariwisata.

"Launching Rindu Labuan Bajo merupakan salah satu kerjasama kita dengan BPO yang mana di dalam bandara ini salah satu pintu masuk sehinggah terimaksih buat BPO yang telah membantu bandara ini yang nantinya menentukan tampilan awal bagi wisatawan di Labuan Bajo. Terima kasih telah menyediakan instalasi - instalasi etalase ini," ucapnya.