"Kopi Pagi" Diskominfo Natuna Bahas Efektivitas Germas saat Pandemi

Natuna - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen masyarkat dengan penuh kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Di tengah kasus COVID-19 yang sedang meningkat, germas diharapkan dapat menjadi langkah yang efektif untuk masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dalam acara Kopi Pagi, Jumat (21/5) yang merupakan program kerjasama antara Diskominfo Natuna dan RRI Ranai secara khusus membahas efektivitas germas sebagai penunjang penerapan protokol Kesehatan di tengah kasus COVID-19 yang sedang meningkat. Asmir Kabid Sosial Budaya BP3D Kabupaten Natuna yang hadir sebagai Narasumber menjelaskan bentuk dukungan BP3D dalam mempercepat penanganan COVID-19 adalah dengan melakukan kordinasi dan mengintregasikan program program Kesehatan.

“Sebenarnya germas ini meneruskan amanat Undang – Undang 36 Tahun 2009, lalu diteruskan Instruksi Presiden Nomor 01 Tahun 2017 dan di Natuna sendiri kita memiliki instruksi bupati No. 46 Tahun 2019. Program dari BP3D kami melakukan koordinasi program program Kesehatan dengan OPD terkait, kemudian program program tersebut kita intregasikan agar tepat sasaran,” ujar Asmir.

Asmir juga menambahkan, dalam penerapan Germas tentunya membutuhkan dukungan fasilitas Kesehatan dan ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengakomodir fasilitas tersebut.

“Untuk fasilitas sendiri pertama kita bekerjsama dengan Diskominfo untuk menyampaikan informasi terupdate baik mengenai perkembangan covid 19 maupun sosialiasi Kesehatan baik dalam bentuk dialog interaktif seperti saat ini maupun dengan infografis kesehatan yang terus kita bagikan disosial media. Selain itu kita juga melibatkan Forum Kabupaten sehat untuk melakukan kegiatan sehat seperti senam setiap minggunya, gotong royong termasuk sosialiasi hidup sehat tentunya,” tambah Asmir.

Sementara itu, Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Natuna Syarifah Maryam yang juga hadir sebagai narasumber juga menjelaskan, penerapan pola hidup sehat adalah kunci dalam menjaga kesehatan. Dalam mewujudkan pola hidup sehat Dinkes melakukan Gerakan CERDIK.

“Kita di kelembagaan kesehatan tentunya fokus pada masalah kesehatan, kami sudah melakukan sosialisasi mengenai pola hidup sehat, sepertinya yang saya sebutkan kita ada Gerakan CERDIK. CERDIK adalah slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai makna yaitu : C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup dan K= Kelola stres. Perilaku CERDIK ini dapat diterapkan melalui kegiatan Posbindu PTM. Selain itu kita sekarang fokus pada pengecheckan deteksi dini, untuk menentukan penyakit tersebut menular atau tidak menular,” ujar Syarifah.

Sedangkan, Kabid Pengendalian Penduduk dan KB Dinas P3A Fachri Husain yang juga hadir sebagai narasumber menekankan bahwa saat ini beliau sedang menjalani isolasi terpadu karena terpapar COVID-19 ketika sedang menjalankan tugas.

 

“Sebagai informasi kepada seluruh masyarakat, untuk kondisi isolasi sangat kondusif, dan saya sangat mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan pemerintah daerah, serta dukungan masyarakat juga luar biasa. Ini sangat membantu membangkitkan semangat kami untuk sembuh karena didukung dengan lingkungan dan pelayan kesehatan yang sangat baik. Jadi kegiatan selama dikarantina sangat terjadwal, mulai dari jam makan, pemberian vitamin, dan olahraga disetiap pagi dan sore,” ujar Fachri.

Fachri juga menambahkan proses karantina terpadu menjadi pembelajaran bagi pasien untuk melatih penerapan pola hidup sehat.

“Kembali saya sampaikan kepada masyarakat bahwa bunguran timur hampir seluruh desa ada yang terpapar COVID-19. Ini harusnya menjadi lampu kuning kita untuk terus waspada dan peduli terhadap protokol kesehatan. Saya juga berharap masyarakat tidak khawatir dan takut untuk melaporkan gejala gejala yang mencurigakan ataupun pernah merasa kontak dengan pasien positif. Kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk mempermudah tim Satgas untuk melakukan penelurusan untuk mempercepat penanganan COVID-19. Sekali lagi saya tidak bosan bosan saya mengajak semuanya untuk Bersatu melawan COVID-19,” tutup Fachri.

Pada akhir dialog masing masing narasumber menekankan bahwa vitalitas dan imunitas adalah kunci pada setiap individu, untuk menjaga keduanya harus dimulai dengan pola hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri, lalu menerapkannya dari rumah lalu kelingkungan yang lebih besar. Pengawasan pemerintah juga harus semakin diperketat dalam penerapan protokol kesehatan di ruang publik.