Kadinkes Kubu Raya: Masa Inkubasi Enam Warga Dusun Mega Blora Selesai, Aktivitas Kembali Normal

Kubu Raya - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Marijan mengatakan, masa inkubasi enam orang warga Dusun Mega Blora yang sempat di isolasi akibat terkonfirmasi COVID-19, saat ini sudah selesai dan mereka dalam kondisi sehat.

"Alhamdulillah, pada tanggal 22 Mei kemarin, masa inkubasi enam orang warga dusun Mega Blora Kecamatan Sungai Ambawang, sudah selesai dan aktivitas masyarakat di sana sudah bisa kembali normal seperti biasa, hanya saja penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro tetap di berlakukan disana," kata Marijan di Sungai Raya, Minggu (23/5).

Marijan menjelaskan, untuk kondisi enam masyarakat yang terkonfirmai COVID-19 di Dusun Mega Blora tersebut dalam kondisi baik dan saat ini sudah beraktivitas kembali.

"Namun, kita tetap mengingatkan agar tetap dan selalu menerapkan protokol kesehatan, demikian kepada masyarakat lainnya yang ada di sana," tuturnya.

Seperti di ketahui, sebelumnya kasus konfirmasi COVID-19 yang dialami oleh enam warga dusun tersebut sempat heboh, di mana dengan adanya kasus itu, Satgas COVID-19 Kubu Raya membatasi aktivitas masyarakat di dusun itu, di mana kasus yang terjadi di sana merupakan bagian dari klaster ruahan (tahlilan) salah satu warga di sana yang meninggal.

Atas temuan tersebut, aktivitas masyarakat di Dusun Mega Blora sempat dibatasi sementara waktu, karena sesuai dengan ketentuan dalam PPKM mikro, setiap ada warga yang keluar atau masuk ke wilayah tersebut akan di-screening terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya.

"Namun dalam pelaksanaannya, mereka terus kita pantau kesehatannya dan karena dusun tersebut di isolasi, maka tidak boleh ada yang keluar atau masuk selain petugas kesehatan yang memantau perkembangan mereka di sana," kata Marijan.

Sebelumnya, satu diantara warga Dusun Mega Blora, Ani Sahada mengatakan, selama PPKM mikro di dusun mereka, masyarakat tidak bisa bersilahturahmi dengan warga luar selama Lebaran kemarin, dan masyarakat tidak bisa bekerja seperti biasa setelah Lebaran akibat pembatasan kegiatan tersebut.

Namun, pada kesempatan itu dirinya mengharapkan kepada sejumlah media dan masyarakat yang memuat informasi di media sosial untuk tidak melebih-lebihkan kondisi COVID-19 di dusun mereka.

"Yang saya dan warga di sini lihat di medsos dan beberapa media menyatakan satu dusun di isolasi karena COVID-19, di mana kenyataannya hanya ada beberapa warga yang di isolasi mandiri karena COVID-19 dan di dusun ini kegiatan masyarakat di batasi, jadi bukan semua warga yang terkonfirmasi COVID-19," ungkapnya.

Ani mengatakan, karena adanya berita yang salah di dusun mereka membuat banyak masyarakat yang mejadi takut untuk datang ke sana dan gambaran yang ada menjadi terkesan dilebih-lebihkan.

"Yang perlu kami sampaikan, kami semua di sini dalam kondisi sehat dan warga yang terkonfirmasi sebanyak enam orang hari ini juga sudah selesai masa inkubasinya dan mereka dalam kondisi sehat juga," ujarnya.