Grobogan - Sebanyak 40 peserta mengikuti Launching Inovasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Kabupaten Grobogan di gedung riptaloka, Kamis (8/6).
sebelumnya ke 40 peserta telah mengikuti Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan Administrator Angkatan II dan sukses menghasilkan inovasi yang nantinya dapat menunjang kinerja dan dapat bermanfaat untuk melayani masyarakat.
Diantara 40 orang yang telah menciptakan inovasi guna menunjang kinerja untuk melayani masyarakat , yakni Indri Agus Velawati dengan judul Inovasi Promosi Produk Lokal melalui integrasi sistem informasi (SWEB) Dalmadi Center Kabupaten Grobogan.
Kemudian Waluyo telah berhasil membuat inovasi pengelolaan data akreditasi terintegrasi dengan ruang pelayanan di RSUD R. Soedjati Purwodadi. Sementara Herlambang Banyuaji dengan inovasi digitalisasi media informasi komunikasi DPRD Grobogan berbasis aplikasi multiplatform.
Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II telah berhasil menciptakan inovasi meskipun di tengah pandemi COVID- 19, guna mewujudkan Inovasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dan meningkatkan kinerja setiap Organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Grobogan.
“Inovasi adalah kunci transformasi, inovasi adalah energi untuk menciptakan perubahan dan solusi untuk mengatasi permasalahan, Inovasi juga modal untuk memenangkan persaingan,” ujarnya.
“Selama pandemi COVID-19 kita melihat betapa pentingnya inovasi. Semua daerah berlomba-lomba menjadi yang terdepan, ingin menjadi yang tercepat, ingin menjadi yang paling unggul melalui inovasi di berbagai bidang,” tambah Sri.
Menurutnya inovasi ini tidak muncul begitu saja, dengan adanya potensi, motivasi dan kemauan yang luar biasa Pejabat Administrator (Eselon III) peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II.
“Situasi pandemi COVID-19 bukan menjadi kendala dan halangan justru dijadikan tantangan para peserta untuk dapat menciptakan inovasi di berbagai bidang administrasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Grobogan,” tambahnya.
Menurut bupati, pandemi COVID- 19 telah mengajarkan dan memberi inspirasi ke semua pihak untuk mendobrak cara-cara lama yang dulu dianggap tabu sekarang justru menjadi cara hidup baru seperti digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan sekarang menjadi kebutuhan. Ukuran kinerja pun harus diubah, cara-cara penganggaran harus diubah, program-program kerja baru harus diperkenalkan.
“Jangan sampai inovasi ini hanya berhenti disini, harus bisa diimplementasikan untuk meningkatkan kinerja dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," harapnya.