Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus melakukan upaya untuk mengatasi banjir dan rob.
Penanganan banjir dan rob yang bersifat multiyears ini juga disinergikan terus antara Pemerintah Kota Pekalongan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat.
Salah satu yang menjadi fokus adalah penanganan banjir dan rob akibat dari melimpasnya Kali Lodji yang saat ini terus dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang.
Dalam keterangan Diskominfo Kota Pekalongan, Senin (7/6), Kali Lodji yang akan ditangani oleh BBWS Pemali Juana berupa tanggul sheetpile dari muara sampai dengan jembatan Kali Lodji atau dengan jarak 3,5 kilometer baik dari sisi barat maupun timur.
Untuk di sisi timur yang berlokasi di kawasan Krapyak sudah dimulai pengerjaannya dari tahun kemarin dimana sudah ada 120 meter yang sudah ditangani sejak 2020, kemudian akan dilanjutkan tahun ini melalui Program KOTAKU dengan anggaran penataan kawasan bantaran Kali Lodji khususnya yang masuk di wilayah Krapyak sebesar Rp37 miliar, bukan hanya untuk pembangunan tanggul atau sheetpile saja, melainkan juga untuk penataan kawasan wisata di wilayah tersebut berupa jalan inspeksi, plasa, ruang publik, taman. Sedangkan, untuk sisi barat akan sepenuhnya ditangani oleh BBWS. Yang akan ditangani Pemerintah Pusat adalah penanganan Kali Gabus (perbatasan Kabupaten Batang) dan Kali Banger.