Wabup Natuna Pimpin Rakor Percepatan Vaksinasi

Natuna - Pemerintah Kabupaten Natuna kembali melakukan rapat koordinasi terkait percepatan vaksinasi.

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda, saat memimpin langsung rapat koordinasi tersebut menjelaskan bahwa banyak kendala yang terjadi di lapangan sehingga proses vaksinasi mengalami keterlambatan dari target yang telah ditetapkan.

"Kami menemukan laporan proses vaksinasi di Kabupaten Natuna mengalami keterlambatan dari target yang kita rencanakan. Jadi sengaja saya kumpulkan satuan gugus untuk melakukan rapat koordinasi hari ini guna percepatan proses vaksinasi di Kabupaten Natuna. Di sini kita sama sama mencari solusi dari kendala di lapangan. Waktu kita sangat singkat karena mengejar tanggal kedaluwarsa vaksin. Kita berharap dapat mengejar target 50 persen sebelum akhir Juni ini," ujar Rodhial Huda di ruang rapat Kantor Bupati, Selasa (15/6).

Rodhial Huda menambahkan bahwa gotong royong dokter dalam mendukung percepatan pencapaian target penyuntikan vaksin sangat dibutuhkan untuk mengejar target vaksinasi.

"Kami berharap kerjasamanya bagi seluruh dokter baik dari komposit, puskesmas, RSUD dan TNI untuk sama sama mendukung proses percepatan target vaksinasi Kabupaten Natuna. Nanti Pak Hikmat selaku Plt Kadis Kesehatan yang akan berkoordinasi dengan dokter-dokter yang terlibat, kemudian menetapkan simulasinya bagaimana membagi tugas dan jadwal, agar sebelum akhir bulan Juni target kita dapat terpenuhi," tambah Rodhial Huda.

Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah melaporkan perkembangan proses vaksinasi.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa target vaksinasi di Natuna yaitu 70 persen dari jumlah penduduk yaitu 56.354 jiwa. Untuk target sampai akhir Juni kita harus memvaksin sekitar 22.177 jiwa. Namun sampai 14 Juni 2021 kita baru bisa mengakomodir jumlah vaksinasi sekitar 12.537 jiwa dengan rata rata daya tampung per hari hanya 760 orang. Keterlambatan pencapaian target ini perlu kita sampaikan karena kita memang kekurangan tenaga dokter," jelas Hikmat.

Hikmat juga menjelaskan sisa vaksin di Natuna 1.335 vial dan harus digunakan sebelum  30 Juni 2021.

"Jadi sisa vaksin kita secara keseluruhan adalah 1.335 dan harus digunakan sebelum 30 Juni 2021. Keterlambatan vaksinasi ini tentunya disebabkan oleh kekurangan tenaga kesehatan untuk melaksanakan screening sebelum penyuntikan. Karena proses screening ini cukup membutuhkan waktu, satu pasien menghabiskan waktu lima menit hanya untuk screening saja. Untuk itu kami meminta bantuan dari TNI, Dokter Komposit, Puskesmas dan RSUD untuk menambah tenaga dokter agar percepatan proses pelaksanaan vaksin," tambah Hikmat.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Natuna Wan Aris menjelaskan bahwa DPR terus melakukan pengawasan dan evaluasi agar proses vaksinasi dapat berjalan sesuai target.

"DPRD Kabupaten Natuna akan terus melakukan pengawasan dan mengevaluasi setiap perkembangan proses vaksinasi. Kami juga mohon kepada pihak RSUD dapat menambah quota dokter yang diperbantukan sebagai tenaga vaksinator agar target kita dapat cepat tercapai. Karena kita tahu di RSUD ada 5 dokter di IGD yang stand by, kita harap perlu ada simulasi bagaimana dokter-dokter dapat dimaksimalkan hanya sampai akhir Juni," jelas Wan Aris .