Pemkab Serang Targetkan 'Zero Stunting'

Serang - Pemerintah Kabupaten Serang, Provinsi Banten, terus berupaya untuk mewujudkan 'zero stunting'.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa saat Rembug Stunting yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes), di Hotel Horison Forbis Kecamatan Waringin Kurung, Rabu (16/6).

Pandji mengatakan, untuk mengejar target zero stunting tersebut, perlu komitmen yang harus disepakati dalam rembug ini yakni melaksanakan koordinasi lintas sektor secara berkala dalam rangka intervensi penurunan masalah anak gagal tumbuh.

Pandji berharap, pihak terkait dapat melaksanakan sosialisasi dan diseminasi kebijakan penanggulangan stunting dan mendorong seluruh pihak berkontribusi aktif dalam upaya penurunan stunting integrasi.

"Kemudian melaksanakan kampanye perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam percepatan pencegahan stunting," ungkap Pandji.

Pandji memaparkan, Kabupaten Serang ditetapkan sebagai daerah prioritas pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting 2021, oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.

Berdasarkan hasil dari pemetaan dan analisis situasi tahun 2021 telah ditetapkan 10 desa lokus stunting 2021 di wilayah kabupaten serang diantaranya Desa Kubang Baros Kecamatan Cinangka, Desa Sukaratu Kecamatan Cikeusal, Desa Pasirbuyut Kecamatan Jawilan, Desa Pontang, Kecamatan Pontang, Desa Bolang Kecamatan Lebak Wangi, Desa Karang Kepuh Kecamatan Bojonegara, Desa Keragilan Kecamatan Keragilan, Desa Talaga Kecamatan Mancak, Desa Cikande Kecamatan Cikande, DAN Desa Bandulu Kecamatan Anyer.

“Pada kesempatan ini juga, saya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak karena keberhasilan posyandu, dan pemantauan anak balita terutama kasus penemuan gizi buruk tidak terlepas dari peran kader,” tutur Pandji.

Pandji menyebutkan, besaran masalah stunting di Kabupaten Serang, angka stunting tahun 2018 sebanyak 17.559 kasus atau 9.75 persen. Pada tahun 2019 sebanyak 19.948 atau 12.5 persen.

Ia merinci, pada tahun 2020 dari data Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau yang disebut e- PPGBM Februari 2020 sebanyak 7.189 atau 25,94 persen.

"Alhamdulillah dengan adanya konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah dan masyArakat prevalensi stunting di Kabupaten Serang per agustus tahun 2020 sebanyak 13.652 atau 12,7 persen dengan jumlah sasaran sebanyak 145.603 dan sasaran diukur dengan tinggi badan per umur (tb/u)," papar Pandji.