Perluas Pasar UMKM Lokal Labuan Bajo Maksimalkan Akses Pasar Digital

Labuan Bajo - Labuan Bajo menjadi tuan rumah event Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia (Gernas BBI), melalui program "Kilau Digital Permata Flobamora" yang diselenggarakan atas dukungan kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga yaitu Kemenkominfo, Pemprov NTT, Bank Indonesia, Telkom, Telkomsel, BPOLBF dan berbagai pihak lainnya, Jumat (18/6).

Kilau Digital Permata Flobamora terselenggara untuk membidik sebanyak mungkin pegiat UMKM di NTT untuk masuk ke dalam pasar digital dan diharapkan menjadi momentum kebangkitan Indonesia memajukan UMKM lokal melalui kampanye yang mengajak masyarakat membeli produk lokal.

Gernas BBI yang berlangsung secara virtual dan offline di Pusat Kreatif puncak Waringin Labuan Bajo, merupakan gerakan kampanye nasional untuk mendorong perluasan pasar lokal melalui pemanfaatan teknologi digital dan sekaligus sebagai upaya pemerintah mendukung para pelaku usaha industri kreatif untuk terus berinovasi menciptakan dan meningkatkan kualitas produk lokal unggulan.

Flobamora sendiri adalah kawasan gugusan kepulauan di Nusa Tenggara Timur meliputi Flores, Sumba, Timor, dan Alor. Program ini merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah mengangkat permata ekonomi dan budaya NTT melalui transformasi digital, termasuk di bidang UMKM, pertanian, pariwisata, pendidikan, kesehatan, agar bangkit, berkembang, berjaya di negeri, dan berkilau ke penjuru dunia.

Puncak kegiatan Expo Kilau Digital Permata Flobamora hari ini untuk pertama kalinya dilakukan secara virtual bagi pengiat UMKM di NTT. Virtual Expo adalah platform inovasi kolaborasi terbuka yang melibatkan banyak pihak dan dapat dikunjungi melalui kilaudigitalflobamora.id.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menjadi “movement manager” dalam acara yang diselenggarakan di Puncak Waringin tersebut. Rencananya Puncak Waringan akan dimaksimalkan potensinya oleh masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya, melalui kegiatan di dalamnya seperti workshop, show case, weekly creative event, dan sebagainya. Creative hub ini juga akan dijadikan destinasi wisata yang diharapkan menarik bagi wisatawan.

“Kami bangga, acara yang dikomandoi Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate diselenggarakan di creative hub Puncak Waringin yang sudah jadi, ini akan menjadi tempat bagi para pelaku parekraf memamerkan produk-produknya. Mari kita rawat bersama," ucap Sandi Uno

Selain itu, Lanjut Sandi Uno minat wisatawan ke Taman Nasional Komodo, kita juga dorong dari segi kuliner yaitu ikan kuah asam. Serta pengembangan desa adat, desa wisata terutama yang ada di sekitar Labuan Bajo dan NTT.

"bersama Flobamora kita maju bersama. Bangga buatan Indonesia-Bangga masakan Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia,” katanya.

Dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dengan menghadirkan perwakilan 5 UKM lokal binaan dari 30 UMKM lokal NTT yang turut berpartisipasi dalam event Gernas BBI kali ini sekaligus memperkuat upaya mendorong UKM lokal Labuan Bajo untuk terus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan dan memperluas pasar produknya.

"Kami sangat berterima kasih atas kerjasama yang solid lintas Kementerian dan Instansi. Setelah diluncurkan oleh Bapak Joko Widodo, kini menjadi semakin mudah bagi kita untuk belanja produk asli UMKM Labuan Bajo Flores secara digital. Tentunya, kami berharap hal ini dapat mendorong kesejahteraan bagi ekosistem ekonomi kreatif digital di Labuan Bajo Flores ke depan," terang Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina.

Menurut Shana, inovasi platform pasar digital memberi peluang bagi pertumbuhan ekosistem industri ekonomi kreatif lokal yang ramah biaya. Etalase digital menjadi alternatif memadai di masa pandemi seperti sekarang ini bagi pelaku UKM lokal sehingga memungkinkan pelaku industri dari berbagai segmen pasar mengambil peluang ekonomi di dalamnya.

"Pelaku UKM lokal NTT bisa membuka etalase produknya melalui inovasi pasar digital ini dan men-grab pasar lebih luas lagi hingga ke mancanegara, jadi mempermudah masyarakat yang ingin berbelanja produk lokal di pasar digital melalui beberapa aplikasi yang hari ini diluncurkan. Akses terhadap produk UKM lokal jadi lebih mudah. Nah, buat kita semua yang ingin berbelanja produk lokal jadi lebih mudah sekarang," jelas Shana.

Dukungan BPOLBF terhadap perluasan pasar bagi produk lokal Labuan bajo sendiri selama ini telah dilakukan dalam berbagai kesempatan. Selain melibatkan para pelaku industri kreatif lokal Labuan Bajo dalam event-event berskala internasional seperti pada event Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) beberapa waktu lalu di Nusa Dua Bali, display 15 produk lokal UKM Labuan Bajo juga disediakan di Terminal Kedatangan Bandar Udara Komodo. Produk-produk tersebut dapat diakses melalui scan barcode yang menghubungkan pembeli dan penjual melalui digital platform media sosial Instagram dan Whatsapp.

Selain platform digital bersama PadiUKM Telkom, Smesco, BPOLBF juga meluncurkan Pasar Floratama sebagai katalog produk buatan Flores, Alor, Lembata, dan Bima di website labuanbajoflores.id.

"Pada kesempatan ini kami bersama-sama mempersiapkan UMKM dengan baik, mulai dari awal pelaksanaan pre-event di Bandara Komodo kemarin sampai dengan hari ini di Puncak Waringin. Salah satu peserta binaan kami, Marselina Walu menyampaikan penjualannya mulai meningkat dimana hampir 100 cup kopi yang terjual selama 2 hari pelaksanaan event di bandara," tutup Shana.

Digitalisasi berawal dari produk lokal dengan menerapkan metode pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang digunakan sebagai sistem pembayaran. Harga spesial senilai Rp1.806 untuk pembelian beberapa produk juga diluncurkan sebagai bagian dari promosi metode pembayaran QRIS.