Pemkot Kediri Dukung Program Nasional Literasi Digital

Pemerintah Kota Kediri, dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika mengikuti rapat koordinasi program literasi digital secara virtual, Kamis (17/6).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa percepatan transformasi digital harus segera dilakukan.

"Transformasi digital harus segera kita tuntaskan, supaya masyarakat kita siap dalam menghadapi era digital baru, salah satu caranya melalui literasi digital ini," ungkap Semuel.

Dijelaskan Semuel, di Indonesia pengguna internet sedikitnya ada 202,6 juta orang. Menurutnya itu jumlah yang tidak sedikit.

"Justru ini menjadi sebuah tantantangan, banyaknya pengguna internet ini membuat kejahatan maya juga semakin menjamur, hal tersebut yang harus kita waspadai," imbuhnya.

Kejahatan-kejahatan digital tersebut, menurut Samuel meliputi radikalisme, miss Informasi, mall informasi, disinformasi, hatespeech, cyber bullying, pornografi dan penipuan online yang marak terjadi.

"Hingga saat ini, sedikitnya ada total 175 ribu kasus penipuan online yang dilaporkan kepada Kominfo, belum lagi ada 2 juta situs porno yang telah kami blokir." tandasnya.

"Kami dari Dirjen Aptika Kemenkominfo akan terus melakukan pemantauan disetiap daerah atas pencapaian literasi digital yang sudah dilakukan disetiap daerah," pungkas Semuel.

Adapun empat kurikulum yang diterapkan dalam program nasional literasi digital ini, jelas Semual meliputi keamanan digital (digital safety), etika digital (digital ethic), budaya digital (digital culture) dan ketrampilan digital (digital skill).

Sementara itu, dalam rapat yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah secara virtual ini, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri Apip Permana mengungkapkan tentang pentingnya literasi digital ini.

"Hal tersebut penting untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat dengan teknologi digital baru dan meningkatkan kecakapan digital masyarakat di Kota Kediri dalam berinteraksi di ruang digital," ungkap Apip, saat mengikuti jalannya rapat melalui Command Center, Balai Kota Kediri.

Selain itu ia juga mengatakan keterampilan literasi digital sangat penting untuk di kuasai terlebih di era revolusi Industri 4.0.

"Revolusi Industri 4.0 menuntut kita untuk berfikir digital, sebab saat ini semua serba terintegrasi dengan teknologi, jadi betapa pentingnya literasi digital untuk di kuasai," imbuhnya.

Apip juga mengatakan bahwa kecakapan dalam berteknologi dan literasi digital akan membantu kita dalam menkonsumsi berita yang beredar bebas di dunia maya.

"Ini juga menjadi salah satu cara yang efektif untuk menghindari berita hoaks atau kabar yang belum jelas kebenarannya," pungkasnya.