Maksimalkan Pemasaran Beras Lokal, Pemkab Kubu Raya Masifkan Pasar Sistemik

Kubu Raya - Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Heri Supriyanto mengatakan, pihaknya telah menggandeng sejumlah pihak untuk memaksimalkan pemasaran beras lokal hasil produksi petani lokal dengan menciptakan pasar sistemik.

"Mewakili pemerintah Kubu Raya, kami dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus mendorong produktivitas pertanian masyarakat. Untuk memaksimalkan hal tersebut, sesuai arahan bupati, kami menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan pasar sistemik bagi hasil pertanian masyarakat," kata Heri di ruang kerjanya, Selasa (29/6).

Menurutnya, untuk kembali menghidupkan pasar sistemik beras lokal Kubu Raya tersebut, selain mewajibkan ASN Kubu Raya membeli beras lokal, pihaknya juga menggandeng sejumlah koperasi pertanian untuk mengemas beras lokal dengan berbagai merek.

Sebenarnya, kata Heri, program ini sudah pernah dilakukan pada tahun 2009 sampai 2013 lalu, namun selama lima tahun program tersebut tenggelam dan saat ini kembali digalakkan.

"Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimanatan Barat (Kalbar) terus menggalakkan dan mesukseskan serta mengembalikan kejayaan program beras lokal yang sempat terhenti selama 5 tahun (2014-2019) sebagai pendukung untuk memperkuat kemandirian pangan. Saat ini beras lokal Kubu Raya sudah mulai berjalan dan dipasarkan dengan berbagai ukuran, mulai dari 5 kilogram, 10, 20 kilogram hingga 50 kilogram," tuturnya.

Dia menjelaskan, selain bertujuan untuk mensejahterakan petani, program pemberdayaan beras lokal tersebut juga diarahkan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, dengan potensi pertanian yang ada di Kubu Raya, program tersebut tentu bisa di maksimalkan mengingat saat ini Kubu Raya memiliki potensi lahan pertanian seluas 46.304,98 hektar yang terdiri atas kebun 8.305,71 hektar, ladang 171,48 hektar, sawah irigasi 833,3 hektar, sawah pasang surut 27.936,03 hektar, dan tegal 9.038,46 hektar.

"Kubu Raya saat ini juga memiliki 1.850 kelompok tani dan 167 kelembagaan gabungan kelompok tani. Dengan antusias dan semangat bertani sangat tinggi dari masyarakat, pihaknya akan mendorong petani dengan memberikan bantuan di bidang pertanian guna mewujudkan swasembada pangan tersebut.

Terpisah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, untuk mengembalikan kejayaan beras lokal Kubu Raya, sektor pertanian akan lebih diperkuat lagi dan diusahakan agar mewujudkan daerah ini memiliki kemandirian pangan yang berbasiskan desa-desa.

"Upaya untuk memperkuat kemandirian pangan, Pemkab Kubu Raya saat ini juga sudah melakukan pemetaan pertanian pangan, holtikultura maupun hasil perkebunan, pertenakan, perikanan dan juga hasil laut lainnya melaui memanfaatkan potensi yang ada dengan maksimal," kata Muda.

Untuk itu dirinya akan mengarahkan agar semua pihak bisa bergerak bersama, agar masyarakat bisa bekerja dan tidak banyak pengangguran.

Muda menjelaskan, dalam menjalankan program beras lokal Kubu Raya ini, Pemerintah Daerah melibatkan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) nya sebagai leadernya dan peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat pertanian dalam mewujudkan sistem pertanian yang berorientasi agribisnis, yang dilakukan melalui paket-paket teknologi spesifik lokasi atau kearifan lokal.

"Mudah-mudahan dengan kerjasama kepong bakol yang kita lakukan, pertanian di Kubu Raya bisa menjadi panglima dalam ketahanan pangan masyarakat," harap Bupati Muda.