Bupati Banjar Ikuti Rakor Kontijensi Tahap Kedua COVID-19

Martapura - Bupati Banjar Saidi Mansyur didampingi Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo mengikuti Rapat Koordinasi Sektoral Kontijensi Tahap Kedua COVID-19 yang digelar oleh Polda Kalimantan Selatan secara virtual di Aula Tribrata Mapolres Banjar, Rabu (7/7) .

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Rikhwanto, saat membuka rakor tersebut mengatakan, Rakor Lintas Sektoral Kontijensi Tahap Kedua COVID-19 ini harus digelar, karena melihat meningkatnya kasus COVID-19 di Jawa-Bali. Menurutnya, Indonesia masuk dalam gelombang ketiga penyebaran COVID-19, dan menempati peringkat 12 dunia dengan jumlah terkonfirmasi 2,3 juta kasus lebih.

”Pada gelombang ketiga ini, terjadi penyerbuan pembelian obat-obatan, oksigen, APD dan masker, yang membuat kita prihatin atas kondisi tersebut,” ujarnya.

Dikatakan Rikwanto, kata prihatin tidak cukup, namun harus ada tindakan kongkrit yang dilakukan, karena bisa saja peristiwa tersebut terjadi di Kalimantan Selatan.

Dalam rakor ini dirinya berharap pendapat semua pihak atas permasalahan tersebut untuk melakukan kalkulasi, menghadapi dan mengantisipasinya, tetap menerapkan PPKM Mikro dan menaati protokol kesehatan 5M.

”Operasi Yustisi kita lakukan dengan jumlah 1.227.580 kegiatan,” paparnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, pada rakor ini harus mengambil kebijakan dan harus dieksekusi untuk melindungi Banua. Saat ini PPKM Mikro level 3 sudah dilakukan dan berpotensi melompat ke level 4.

"Kasus terkonfirmasi COVID-19 tertinggi di Tanah Bumbu , kemudian Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut dan Banjarmasin, kenaikan yang terjadi dalam satu pekan terakhir membuat peningkatan jumlah pasien di rumah sakit,” terangnya.

"Jumlah stok obat dan peralatan yang ada sudah disiapkan untuk menutupi semua persediaan di rumah sakit bahkan sebagian lainnya sudah melakukan pesanan dan masih dalam tahap pengiriman," sambungnya.

Safrial mengatakan, jika ada rumah sakit yang kehabisan stoknya silakan 'teriak', sehingga kami bisa melengkapinya, dengan cara mengambil dari rumah sakit lainnya.

Rakor ini juga dihadiri wakapolda Kalsel, perwakilan Korem 101 Banjarmasin dan Kejati Kalsel, BPBD. Selain itu juga Kepala Daerah dan unsur Forkopimda se-Kalimantan Selatan secara virtual.