PUDAM Batang Berikan Bantuan UMKM Terdampak PPKM Darurat

Batang - Perumda Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Kabupaten Batang menggelontorkan bantuan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar lingkungan perusahaan. Hal itu sebagai upaya membangkitkan perekonomian UMKM yang sempat lesu di tengah pandemi COVID-19 maupun penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Direktur Utama PUDAM Sendang Kamulyan Kabupaten Batang Yulianto mengatakan, salah satu langkah untuk membangkitkan perekonomian para pelaku UMKM, dengan menyelenggarakan kegiatan Bina Lingkungan.

“Ini kami tujukan kepada seluruh pelaku UMKM yang berdagang di sepanjang Jalan Dr. Wahidin. Mereka kami berikan bantuan modal masing-masing menerima sebesar Rp750 ribu,” katanya, usai menyerahkan bantuan kepada lebih dari 30 pedagang, di Kantor PUDAM Sendang Kamulyan, Kabupaten Batang, Jumat (9/7).

Di samping itu, lanjut dia, untuk mewujudkan visi-misi Bupati Batang Wihaji, tentang penciptaan lapangan kerja baru, yakni dengan memberikan bantuan permodalan pula bagi pelaku usaha bengkel, pengrajin batik dan penjahit, dengan nominal masing-masing sebesar Rp5 juta.

“Mudah-mudahan kegiatan sosial ini akan bermanfaat, untuk menggerakkan perekonomian di Kabupaten Batang,” harapnya.

Ia menegaskan, di masa pandemi dan PPKM Darurat ini, masyarakat harus menerapkan pembatasan waktu dalam berdagang atau bekerja. Namun, PUDAM Sendang Kamulyan berupaya membantu meringankan beban masyarakat sekitar.

Salah satu pelaku UMKM, Rahayurum berdagang nasi pecel mengucapkan, rasa syukur atas bantuan yang telah diberikan PUDAM Sendang Kamulyan, sehingga dapat bertahan ditengah PPKM Darurat.

“Alhamdulillah Gusti Allah memberikan rezeki buat saya, bisa untuk menambah modal dagangan, apalagi masih ada tanggungan biaya anak sekolah, ini bisa menyambung hidup mas,” ungkapnya.

Demikian pula dengan pimpinan dan seluruh karyawan PUDAM Sendang Kamulyan selalu dimudahkan segala urusannya.

“Semoga mereka semua diberikan kemudahan dan keberkahan,” ucapnya.

Ia mengaku selama ada PPKM Darurat tetap berjualan, meskipun pemasukannya sedikit berkurang, karena konsumen mayoritas memesan untuk dikonsumsi di kantor maupun rumah.