Pengelola Wisata Batang Harap Pemerintah Tak Perpanjang PPKM Darurat

Batang - Wacana pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, membuat para pengelola objek wisata sedikit cemas. Mereka berharap agar wacana itu tidak terlaksana, karena dikhawatirkan memperparah dampak secara perekonomian.

Pengelola Batang Dolphin Center, Bagus Wijaya Danu, Selasa (20/7), mengatakan selama ini para pelaku usaha di bidang pariwisata selalu berupaya mematuhi arahan dan aturan tentang pembatasan yang ditentukan.

Ia mengaku selama PPKM Darurat diberlakukan, tak ada pemasukan sama sekali. Namun untuk pakan satwa herbivora tetap dicarikan pakan rumput.

“Memang tidak ada pemasukan, tapi kami tetap bersyukur masih ada sisa pemasukan beberapa bulan lalu untuk memberi pakan satwa karnivora,” katanya.

Andai PPKM Darurat jadi diperpanjang, lanjut dia, alangkah baiknya ada para pecinta hewan yang menaruh perhatian lebih dengan membantu supaya kebutuhan pakan satwa terpenuhi, sehingga keberadaan satwa tetap lestari.

“Kami membuka tangan selebar-lebarnya, apabila ada pemerhati binatang yang ingin membantu kelangsungan hidup satwa, misalnya pakan atau vitamin silakan datang langsung ke sini,” jelasnya.

Dijelaskannya, selama ini sudah ada beberapa komunitas pecinta satwa yang mengirimkan bantuan pakan maupun vitamin.

Meskipun ada PPKM Darurat, namun pihak manajemen tidak melakukan pengurangan jumlah tenaga kerja.

“Sampai sekarang jumlah personel ada 50 orang dan semoga tidak ada wacana untuk pengurangan karyawan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, di masa PPKM Darurat ini manajemen masih mendapatkan subsidi silang dari pihak pengelola Taman Safari, sehingga masih dapat bertahan hingga kini.

Banyak pihak mengharapkan, pandemi segera berlalu, sehingga bisa beraktivitas seperti semula.

“Cukup dengan mematuhi Prokes, sehingga semua bisa dilalui. Semoga semuanya bisa kembali normal, sehingga Batang Dolphin Center tetap bisa memberikan hiburan untuk masyarakat Kabupaten Batang,” ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Disparpora Batang Suprayitno mengutarakan, memang para pelaku usaha khususnya yang bergerak di objek wisata sangat merasakan dampaknya, karena tidak ada pemasukan.

Beberapa objek wisata yang berada di bawah naungan Disparpora antara lain Pantai Sigandu, Ujungnegoro, THR Kramat dan Ecopark Bandar.

“Ada pula objek wisata lain yang bekerja sama dengan kami, yaitu Deswita Pandansari, Sangubanyu, Pagilaran, Pantai Jodo,” terangnya.

Ia mengatakan, berdasarkan info yang didapat, PPKM Darurat di Kabupaten Batang berlaku hingga 20 Juli.

“Sampai sekarang kami masih menunggu apakah akan diperpanjang atau tidak. Jika diperpanjang ya kami pasti mengikuti,” pungkasnya.