Jadi Satu-satunya Putra Daerah Lulus Akmil, Arasy Dijamu Bupati Tanah Datar

Batusangkar - Arasy Anugerah Khaliq mampu mengharumkan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pasalnya ia menjadi satu-satunya putra Tanah Datar periode tahun ini yang lulus untuk menempuh pendidikan Akademi Militer (Akmil).

Terkait hal itu, dirinya bersama kedua orangtuanya, Idris Dahlan dan Eva Miltansia diundang langsung oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra ke kediamannya, di Indo Jolito, Batusangkar, Senin (19/7).

Pada kesempatan itu, Bupati Eka berpesan untuk selalu memaksimalkan potensi diri pada setiap kegiatan selama pendidikan di Akmil sehingga bisa meraih gelar Adhi Makayasa.

Dijelaskan Bupati Eka, gelar Adhi Makayasa tersebut, merupakan penghargaan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Kepolisian. Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek yakni  akademis, jasmani, dan kepribadian.

“Kerja keras, semangat, disiplin dan iklas itu adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, selain itu semua, ada yang tidak kalah penting yakni restu dari kedua orang tua, pencapaian ini tentu dari dukungannya,” ujar Bupati Eka.

Mengenai prestasi cemerlang yang diraih Arasy tersebut, Bupati Eka Putra pun mengaku sangat bangga.

"Tentunya sangat bangga sekali, karena ada putra Tanah Datar," ujar Bupati Eka.

Bupati Eka berpesan agar Arasy mempertahankan prestasinya.

"Tingkatkan terus pengetahuan di segala bidang dengan banyak membaca, dan semoga kesuksesan selalu mengiringi setiap perjalanan karir Arasy,” ujar Bupati Eka.

Bupati Eka juga berharap ada anak-anak Tanah Datar selanjutnya yang lulus Akmil ataupun institusi pendidikan bergengsi lainnya baik dalam maupun luar negeri, sehingga tercipta generasi yang unggul yang berkiprah untuk daerah, bangsa dan negara nantinya.

Di kesempatan itu pula, Arasy berpesan kepada anak-anak Tanah Datar yang bercita-cita masuk Akmil untuk selalu optimistis karena masing-masing punya potensi diri yang harus diikuti kepercayaan diri.

“Ketika baru masuk Akmil dulu banyak dari anak daerah merasa minder, persaingan di sana sangat ketat, saya pribadi merasakan itu, tetapi dapat dipatahkan dengan usaha yang maksimal, serta selalu optimistis,” ujar Arasy.