Bupati Kubu Raya Atur Strategi Siasati Menipisnya Vaksin

Kubu Raya - Semakin menipisnya stok vaksin COVID-19 di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, membuat Bupati Muda Mahendrawan kembali melakukan strategi agar sebaran vaksinasi ini mampu menjangkau desa-desa padat penduduk dan berada di hinterland Kota Pontianak. Hal itu Mengingat desa-desa tersebut memiliki kerentanan penyebaran COVID-19.

Muda menyampaikan, dalam peninjauan vaksinasi massal di Desa Parit Baru, pihaknya hanya ingin memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, meski saat ini stok vaksin semakin menipis sehingga Pemkab Kubu Raya hanya bisa melakukannya secara bertahap.

“Desa Parit Baru ini menjadi desa yang diprioritaskan dilakukan percepatan vaksinasi karena memiliki wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang besar sebanyak 31 ribu jiwa, sehingga untuk Desa Parit Baru setidaknya minimal 24 ribu warganya sudah harus divaksin sampai akhir tahun nanti," kata Bupati Muda Mahendrawan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Desa Parit Baru yang dampingi Ketua TP PKK Rosalina Muda bersama Camat Sungai Raya M. Yusuf.

Muda meminta masyarakat untuk tidak kendur semangatnya untuk divaksin karena menipisnya stok vaksin. Bagi warga yang belum pernah divaksin untuk bersabar, sebab masih ada 6 ribu warga Kubu Raya yang akan melakukan vaksin dosis kedua terpaksa harus ditunda.

“Muda-mudahan pada minggu kedua di bulan Agustus nanti sudah bisa dilakukan vaksinasi massal lagi. Untuk semuanya, saya minta agar bisa tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat, karena saat ini kita sudah haru tetap menggunakan masker meski berada di rumah kita masing-masing," ajaknya.

Dalam pemantauannya selama dua pekan terakhir di sejumlah dusun dan desa, Muda mengapresiasi antusias warga Kubu Raya yang ingin divaksin sangat tinggi.

"Memang Pemkab Kubu Raya dalam melakukan sebaran vaksinasi massal ini dilakukan per dusun, supaya warga yang tervaksin ini menyebar di sejumlah dusun dan tidak terfokus atau berkelompok di kantor bupati saja," ujarnya.

“Mengapa kita memfokuskan vaksinasi massal ini dilakukan perdusun, karena di dusun ini kita bisa memetakan warga mana saja yang sudah divaksin dosis pertama dan mana yang belum mendapatkannya, sehingga saat mendapatkan vaksin dosis kedua, masing-masing kepala dusun maupun kepala desa mengatahui status warganya dan akan memudahkan kita melakukan penyebaran vaksinasi di desa-desa yang memiliki kepadatan penduduk cukup besar dan berada di hinterland Kota Pontianak," sambung Muda.

Bupati mengharapkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal di Desa Parit Baru akan terus dilakukan sambil menunggu datangnya vaksin, meski nanti dilakukan di kantor desa, namun undangannya diberikan perdusun. Hal ini dilakukan agar pelaksanaannya itu tidak menumpuk, karena jika menumpuk dilakukan di kantor bupati terus mungkin kita tidak tahu mana yang sudah divaksin dan mana yang belum, sebab tidak akan terlihat dengan jelas.

“Jadi strategi kita melakukan vaksinasi massal perdusun itu supaya kekebalan kelompok (herd immunity) nya itu akan menyebar dan akan lebih efektif. Ibaratkan pasukan polisi dan tentara itu jika disebar itu akan lebih baik, karena kita memvaksin diri inikan seperti memaksukan pasukan ke tubuh kita untuk menghadapi dan melindungi diri kita dari penyebaran COVID-19," jelasnya.