Atasi Pandemi dengan Spiritual and Emotional Quotient

Ciamis - Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis terus berinovasi dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19 yang kian mengkhawatirkan. Salah satu inovasi yang digagas Dinkes dan IDI cabang Ciamis adalah dengan menggelar talkshow bertajuk "Atasi Pandemi Dengan Spiritual and Emotional Quotient" yang disiarkan secara virtual.

Talkshow ini sebagai bukti sinergitas lintas sektor dan kolaborasi Pentaheliks Dinkes Ciamis, RSOP Ciamis, Pondok Pesantren Darussalam, IDI Cabang Ciamis, Diskominfo Ciamis, Jabar Bergerak Ciamis dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19.

Sebagai narasumber, dr Ardan Miraz, dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RSOP Ciamis dan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam yaitu KH. DR. Fadlil Yani Ainusyamsi yang lebih akrab disapa Kang Icep.

Kadinkes Yoyo mengatakan pentingnya inovasi dan sinergitas dari seluruh pihak dalam menangani pandemi ini.

"Selama pandemi ini banyak informasi-informasi yang beredar dan menyebabkan pemahaman yang keliru di masyarakat," ungkapnya.

Lebih lanjut kadinkes mengatakan tugas kita bersama untuk bersama-bersama mengedukasi masyarakat dengan informasi yang benar dan ilmiah.

"Dengan adanya kegiatan talkshow ini saya berharap dapat membuka wawasan kita sehingga kita dapat bersama-bersama-sama memutus mata rantai penularan serta tetap bijak menjalani ujian pandemi ini dengan meningkatkan kecerdasan emosi dan spiritual kita," imbuh Yoyo.

Acara yang dipandu dr. Eni Rochaeni sekaligus sebagai host acara talkshow ini menanyakan terkait suka duka dalam menjalankan tugas menangani pasien Covid-19.

dr. Ardan mengatakan sukanya adalah saat melihat pasien kembali pada keluarganya dengan sehat, berlinang air mata karena telah melewati fase kritisnya," ujarnya.

"Sedang dukanya kita banyak kehilangan, apabila stok oksigen dan obat menipis, kita merasa sedih," imbuhnya.

Secara umum bagi orang yang dinyatakan terkonfirmasi, menurut dr. Ardan digolongkan menjadi 5 kelompok; tanpa gejala atau OTG, gejala ringan, sedang, berat dan mengancam nyawa atau kritis, urainya.

"Untuk lima itu kita bagi 2 lagi untuk tempat isolasinya ada yang bisa isolasi di rumah, ada yang bisa isolasi di rumah sakit," jelasnya.

RSOP Ciamis merupakan Rumah Sakit Orthopedi pertama di Ciamis dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 ini diharapkan bisa mendorong RSOP sebagai perluasan RS rujukan covid-19 di Ciamis, imbuhnya.

Sementara itu KH. DR. Fadlil Yani Ainusyamsi., MBA.,MAg atau Ang Icep saat ditanya host terkait pandangannya soal pandemi ini, beliau mengatakan "berserah dirilah kepada Alloh, takut jangan, abaikan pun jangan, ujarnya.

"Ibnu Sina pernah mengatakan ketakutan itu tidak akan berpengaruh apapun pada wabah, bahkan wabah tidak takut pada orang yang takut dan panikan," jelasnya.

Lanjut Ang Icep, kita harus mewaspadai dengan berita hoax, abaikan saja, tegasnya.

Beliau pun mengatakan bahwa kita jangan panik dan harus memiliki kesabaran adalah permulaan dari pengobatan.

Ang Icep mengajak kita untuk yakin dan bertanya langsung kepada Alllah terkait penanganan Covid-19 ini.

Terlebih beliau mengatakan kami di beri amanah keluarga besar kita ada 6.460 lebih anak dari RA hingga Perguruan Tinggi dan kita harus bersikap amanah, ujarnya.

Diskominfo Ciamis

Jurnalis Wahyu