Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah mendorong para wirausaha untuk intens memanfaatkan potensi pemasaran digital di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menjelaskan bahwa pada masa pandemi COVID-19, masyarakat terutama pelaku usaha dituntut untuk bisa melakukan perubahan agar bisa tetap bertahan. Perubahan itu dilakukan mulai dari transaksi yang sebelumnya dilakukan secara manual dan tatap muka langsung, kini mereka harus bisa memaksimalkan platform pemasaran digital (digital marketing) untuk kelangsungan usahanya.
“Terutama dalam masa pandemi, masyarakat dituntut untuk melakukan perubahan. Walaupun digital marketing ini sudah mulai dilakukan sejak sebelum pandemi, tetapi setelah adanya pandemi ini justru harus lebih gencar dilakukan. Mengingat adanya sejumlah aturan PPKM penjual secara langsung dengan pembeli. Jika tidak memaksimalkan digital marketing melalui sosial media tentunya mereka hanya menunggu pelanggan atau pembeli saja. Kalau tidak ada yang datang ya tidak ada yang beli,” terang Aaf, sapaan akrabnya, dalam kegiatan Pelatihan Digital Marketing Bagi Wirausaha di Kota Pekalongan, di Hotel Pesonna, Selasa (3/8).
Aaf juga menyambut positif adanya pelatihan digital marketing tersebut, dimana tak hanya akan membantu pelaku usaha, perubahan teknologi niscaya menciptakan peluang baru yang berdampak pada munculnya lapangan kerja dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Kami menyambut positif pelatihan ini, dan Alhamdulillah pesertanya dari berbagai sektor baik makanan, minuman, batik, kerajinan,dan sebagainya. Mudah-mudahan ilmu yang diberikan selama pelatihan selama tiga hari ini betul-betul bisa dimanfaatkan dan diterapkan untuk usaha mereka. Ini salah satu ikhtiar dalam membantu mengembangkan UMKM di Kota Pekalongan,” tutur Aaf.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Dekranasda Kota Pekalongan Inggit Soraya. Dirinya mendukung penuh pelatihan digital marketing ini, dimana para pelaku usaha memang ahrus bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Dirinya juga berpesan agar ilmu yang sudah diajarkan di pelatihan ini bisa langsung dipraktikkan.
“Yang dulunya memang digital marketing ini sudah ada dan dilakukan, tetapi karena adanya masa pandemi ini semua serba dibatasi dan pelaku usaha dituntut kreatif dan memanfaatkan medsos sebagai media pemasaran produk usahanya. Hal ini dilakukan supaya membantu usaha mereka lebih dikenal luas ke masyarakat, tidak hanya pembeli lokal saja, tetapi bisa sampai luar daerah di Indonesia bahkan dunia. Kebetulan saya sendiri juga pelaku usaha, jadi bisa saling sharing bersama mulai dari mendirikan usaha, pemasaran, hingga mengembangkan usahanya,” imbuh Inggit.
Sementara itu, Plt Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM) Kota Pekalongan Joko Purnomo menyebutkan, pelatihan ini diikuti sekitar 40 orang wirausaha dan pelaku UMKM dari berbagai sektor seperti makanan, minuman, batik, kerajinan dan sebagainya.
Menurut Joko, dengan pemasaran digital (digital marketing) ini bisa sebagai suatu metode yang digunakan untuk mempromosikan produk dengan menggunakan media digital untuk memperluas jangkauan konsumen.
“Sebagian besar media digital yang digunakan adalah internet atau yang biasa dikenal dengan penjualan secara online. Media digital juga bisa digunakan untuk komunikasi dengan para konsumen yang bisa diakses dari banyak hal misalnya website, blog, dan usaha medsos lain (Facebook, Instagram, WhatsApp, Line, dan sebagainya). Manfaat yang dilakukan teknik dgital marketing sangatlah besar yakni untuk memperkenalkan produk, jasa, perusahaan pelaku usaha ke ranah publik untuk memperkenalkan hingga memasarkan produk yang dijual, sehingga para konsumen menjadi lebih tertarik dari produk yang ditawarkan,” pungkasnya.