Pj Bupati Muara Enim Apresiasi Gernas Tastaka

Muara Enim - Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim  Nasrun Umar mengikuti peluncuran program Gerakan Nasional Berantas Buta Matematika (Gernas Tastaka) yang digagas PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan NU Circle secara virtual, Jumat (13/8).

Nasrun Umar, dalam sambutannya atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepedulian PTBA dan NU Circle yang menginisiasi Gernas Tastaka.

Nasrun mengatakan, Gernas Tastaka selaras dengan prioritas pembangunan pendidikan di Kabupaten Muara Enim untuk meningkatkan daya saing daerah dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya dunia pendidik maupun siswa sendiri.

"Pemkab Muara Enim menyadari pendidikan investasi tidak hanya berguna untuk anak didik, bagi keluarga, daerah dan lingkup luas memberikan kontribusi untuk nusa dan bangsa," ujar Nasrun.

Nasrun menambahkan, pembangunan di bidang pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan badan usaha. Ia mengatakan, kepedulian dari PTBA ini semoga menjadi panutan bagi BUMD, BUMN maupun dunia usaha lainnya, dan diharapkan bisa berkelanjutan diadakan PTBA dalam jumlah peserta yang lebih besar.

"Semoga PTBA semakin sukses dan terus memberikan kontribusi khususnya untuk Kabupaten Muara Enim, dan Gernas Tastaka ini bisa menjadi role model di Sumatera Selatan," ujar Nasrun.

 

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia PTBA Dwi Fatan Lilyana mengatakan, peran guru sangat penting dan strategis untuk perkembangan dunia dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. PTBA dan Pemkab Muara Enim telah membangun sekolah, gedung sekolah, fasilitas internet tapi tidak ada peran bapak ibu guru yang memiliki kompetensi dan berkualitas serta beasiswa yang telah diberikan akan jadi sia - sia.

"Dengan pandai matematika dan pandai membaca menjadi modal dasar untuk masa depan cerah. Semoga saja dengan Gernas Tastaka ini Kabupaten Muara Enim bisa menjadi contoh bagi Kabupaten lainnya," ujar Lilyana.

Sementara itu, Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengatakan bahwa Gernas Tastaka merupakan langkah mulia bersama NU Circle dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim untuk memberantas buta matematika.

"Berangkat dari bentuk perhatian terhadap perjuangan para guru yang perlu mendapatkan perhatian dengan guru dibekali kompetensi Kabupaten Muara Enim khususnya dan masyarakat Indonesia bisa mengejar ketertinggalan," ujarnya.

Sedangkan, Ketua Umum NU Circle R. Gatot Prio Utomo, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada PTBA dan Pemkab Muara Enim yang mendukung penuh Gernas Tastaka.

"Gernas Tastaka ini upaya bagaimana generasi penerus bangsa bisa bersaing dengan diberikan pondasi sehingga sumber daya manusia memiliki kapabilitas," ungkapnya.

Seperti diketahui program Gernas Tastaka merupakan program pelatihan dan pendampingan yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas guru di sekolah dasar agar mampu menyelenggarakan kegiatan belajar - mengajar matematika di tingkat SD/MI yang mendorong siswa untuk bernalar melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

Serta dengan tujuan pendekatan kontekstual dalam perancangan maupun aplikasi kegiatan belajar dan mengajar matematika, pendekatan konkret, gambar dan abstrak dalam perancangan maupun aplikasi kegiatan belajar dan mengajar matematika, dan untuk melakukan perubahan pembelajaran di kelasnya serta diseminasi gagasan kepada rekan sebaya melalui berbagai media.

Peluncuran Gernas Tastaka diperlukan untuk memberikan gambaran kepada calon penerima manfaat dan pemangku kepentingan serta menjaring calon penerima manfaat/kolaborator untuk terlibat aktif dalam program Gernas Tastaka, lalu untuk menginformasikan bagaimana teknis program Gernas Tastaka dijalankan.

Adapun jumlah peserta Training of Trainer (ToT) berjumlah 160 guru dari SD /MI di Kabupaten Muara Enim dengan persyaratan seperti memiliki komitmen menyelesaikan ToT serta mendiseminasikan pelatihan kepada rekan guru, sekolah dapat mengirimkan maksimal 5 perwakilan guru setidaknya satu guru mengajar kelas 1, 2 atau 3 dan 1 guru yang mengajar di kelas 4, 5 atau 6, guru yang dipilih mempresentasikan sebaran mutu SD/MI di wilayah tersebut, dan guru akan diseleksi dan direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim.