Batang - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Reban mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai sejak 16 Agustus lalu dengan ketentuan prosedur yang diberikan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang.
“Bahwa sekolah kita sudah melakukan PTM ini sejak Senin, 16 Agustus 2021 sesuai perintah dari Disdikbud Kabupaten Batang dengan prosedur dan persyaratan khusus yaitu sarana prasarana belajar siswa-siswi diperhatikan dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Reban Moehamad Santoso saat ditemui di Ruang Kepala SMP Negeri 3 Reban, Kabupaten Batang, Rabu (18/8).
Siswa-siswi, lnjut dia, sebelum masuk sekolah untuk mengecek suhu terlebih dahulu dan harus memakai masker dan jika siswa-siswi kondisinya sakit tidak diperbolehkan berangkat sekolah. Di dalam kelas meja dan bangku diberi jarak agar tidak berdempetan. Waktu belajar mengajar hanya dilakukan maksimal 4 jam saja dan terakhir siswa-siswi tidak boleh jajan disekolah harus bawa bekal sendiri.
“Pelaksanaan PTM terbatas di SMP Negeri 3 Reban tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, serta kesehatan dan keselamatan seluruh insan pendidikan dan keluarganya. Karena pembelajaran di masa pandemi COVID-19 berlangsung secara dinamis menyesuaikan resiko kesehatan dan keselamatan masing-masing wilayah,” jelasnya.
Ia menjelaskan, jika nantinya di Desa Ngadirejo ini masuk zona merah kembali, pihaknya siap mengalihkan kembali PTM ke pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tapi untuk kondisi saat ini, ujarnya, Alhamdulillah masih masuk zona hijau dan jumlah yang terpapar COVID-19 tidak ada.
Sesuai intruksi Disdikbud Kabupaten Batang bagi satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas, dapat dilakukan dengan kapasitas maksimal 50 persen. Teknis di SMP Negeri 3 Reban setiap kelas dibagi menjadi dua dengan satu kelas diisi absen nomor 1 sampai absen nomor 14 jika jumlah siswanya ada 28 dan untuk absen nomor 15 sampai absen nomor 28 melakukan PJJ sebaliknya, besoknya bergantian.
“Untuk perasaan siswa-siswi sendiri sangat begitu senang diberikan kabar bahwa sudah diperbolehkan PTM kembali, karena hal ini yang ditunggu-tunggu selama ini oleh siswa-siswi karena sudah lama mereka tidak berangkat ke sekolah,” ujar dia.