Kepala BKKBN hingga Bupati Garut Apresiasi Program STOP KABUR

Garut - Kepala Badan Kependudukan dan Kelurarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi program Strategi Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur (STOP KABUR) yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut.

Ia menyebutkan, program STOP KABUR merupakan program yang luar biasa, dan ia berharap program ini berdampak positif, khususnya dalam menurunkan angka stunting.

"Ini sungguh luar biasa, karena problem utama penurunan stunting salah satunya adalah bagaimana menurunkan jumlah perkawinan pada usia anak, ini penting sekali. Maka saya berharap proyek perubahan STOP KABUR ini berdampak positif meningkatkan tekanan warga, menurunkan angka stunting dan juga yang tidak kalah penting kematian ibu dan kematian bayi juga akan turun kalau program ini jalan," ujar Hasto Jakarta, Rabu (18/8).

Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan juga mengapresiasi program STOP KABUR. Ia mengungkapkan, Pemkab Garut akan menganggarkan dana sekitar Rp500 juta guna mendukung program ini.

"Ini penting, oleh sebab itu kami menganggarkan Rp500 juta di APBD 2022 untuk mendukung program yang berhubungan dengan adanya peningkatan kualitas perkawinan dengan (program) STOP KABUR," ujarnya

Menurut Rudy, hal ini penting, karena perkawinan harus terencana untuk bisa menjadikan keluarga itu bahagia lahir dan batin dan tidak adanya stunting, karena dengan sisi ekonomi dan perencanaan yang lebih baik maka perkawinannya akan lebih matang.

Selain dari kedua tokoh tadi, gagasan dengan tagline "STOP KABUR, Berencana Itu Keren!" ini diapresiasi juga oleh berbagai pihak, seperti dari Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah, Kepala Kantor Kementerian Atama Gaeut Cece Hidayat, dan masih banyak lagi yang lainnya.