Batang - Puskesmas Batang melakukan vaksinasi COVID-19 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Kepala Puskesmas Batang Edi Samiaji mengatakan, vaksinasi secara umum adalah untuk meningkatkan antibodi, tidak terkecuali bagi ODGJ agar kekebalan tubuh mereka semakin baik.
“Ketika kekebalan tubuh yang semakin meningkat, menjadi langkah pencegahan awal terhadap penularan virus Corona. Vaksin yang mereka terima Sinopharm, ini sesuai arahan dari pemerintah,” katanya usai meninjau vaksinasi kepada ODGJ di Kelurahan Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (21/8).
DijelaskanWdi, sebelumnya petugas kesehatan telah memvaksinasi 10 ODGJ dan hari ini sebanyak 9 orang lainnya. Edi mengatakan, untuk ODGJ yang disasar ada di Dukuh Sekarsari, Pungkursari, Pasirsari, Pejangkaran, Pekuncen, Sulur, Karangsari dan Kutosari.
“Kami siap melakukan vaksinasi berapa pun yang ditargetkan Dinas Kesehatan,” tegasnya.
Ia mengharapkan, dengan memberikan vaksin kepada ODGJ ini bisa meminimalkan penularan COVID-19.
“Kita tahu mungkin ODGJ ini dari protokol kesehatan tidak bisa dikendalikan, makanan pun kurang higienis. Itu menyebabkan rawan terjadinya penularan, semoga dengan vaksinasi ini penularan COVID-19 bisa ditekan,” harapnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, ada sekitar 400 sasaran difabel karena kecacatan fisik dan mental yang akan menerima vaksin Sinopharm.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Yuli Suryandaru menerangkan, vaksinasi bagi ODGJ sudah dilakukan sejak 16 Agustus lalu.
“Khusus ODGJ kami gunakan vaksin Sinopharm dengan takaran satu ampul atau dosis hanya untuk satu orang. Saat ini difokuskan ODGJ dulu baru setelah itu vaksinasi untuk difabel karena kecacatan fisik,” jelasnya.
“Nantinya difabel pun akan menerima dua kali vaksinasi, cuma kemasannya untuk satu orang dan dosis kedua bisa diberikan setelah 21 hari. Bedanya dengan vaksin merk lain satu kemasan bisa digunakan untuk 10 orang,” jelasnya.
Salah satu keluarga ODGJ, Wasti menuturkan, vaksinasi yang diberikan kepada cucunya ini diharapkan dapat membantu melindungi dari paparan COVID-19.
“Ya gimana lagi, keluarganya semua kerja di luar kota. Jadi kalau sudah divaksin ya 'nggak' apa-apa biar sehat,” ujarnya.