Program 'Tembakul' CSR Perusahaan Perkebunan Bantu Perbaikan Jalan Rasau Jaya

Kubu Raya - Kerusakan Jalan Rasau Jaya, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mendapat perhatian serius dari sejumlah perusahaan perkebunan.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kubu Raya Elfizar Edrus mengatakan, melalui program Sistem Pengembangan Perkebunan Unggul (Tembakul) berbasis CSR Perusahaan Perkebunan, hati ini ada dua perusahaan perkebunan di kabupaten itu telah memberikan bantuan ratusan kubik batu untuk menimbun kerusakan jalan Rasau tersebut.

"Diantaranya PT. Kurnia Prima Nestari (KPN) membantu 100 m3 batu dan PT. Asia Palem Lestari (APL) 50 m3 batu," kata Elfizar Edrus saat dihubungi, Sabtu (21/8) petang.

Elfizar merasa bersyukur, setelah dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) Kubu Raya nomor 23 tahun 2021 Tembakul berbasis CSR Perusahaan Perkebunan, saat ini sudah banyak perusahaan ikut membantu masyarakat di sekitar perusahaan.

"Alhamdulillah, saat ini sudah ada perusahaan yang turut prihatin dengan kondisi jalan Rasau Jaya ini, karena bantuan CSR perusahaan melalui program tembakul itu sangat diperlukan untuk menghadapi situasi yang sangat urgent saat ini," ujarnya.

Elfizar menilai, Jalan Rasau Jaya ini sebenarnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalbar, namun karena adanya inisiatif dari Bupati Muda Mahendrawan melalui Dinas Perkebunan untuk segera menimbun kerusakan.

"Kita sangat prihatin dengan kondisi jalan Rasau Jaya yang mengalami rusak berat itu, karena jalan Rasau ini merupakan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemprov Kalbar, karena jalan itu merupakan jalan utama yang menghubungkan tiga kabupaten untuk menuju ke ibukota provinsi di Kota Pontianak diantaranya, Kabupaten Kubu Raya, Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang," paparnya.

Elfizar menyampaikan, saat ini pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum Kubu Raya terus berusaha memperbaiki jalan tersebut melalui CSR perusahaan perkebunan.

"Bantuan batu dari perusahaan perkebunan ini kita prioritaskan untuk menimbun jalan Rasau yang berlubang, mulai dari depan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), lapangan tembak sampai batas terakhir kerusakan jalan," ungkap pria yang akrab disapa Pak Ayong.

Sebelumnya, masyarakat Kecamatan Rasau Jaya merasa kecewa dengan lambannya perbaikan jalan di daerahnya yang sampai saat ini belum juga dilakukan Pemerintah Provinsi Kalbar.

Kekesalan warga Kecamatan Rasau Jaya itu sangat beralasan, pasalnya jalan yang mengalami rusak parah sejak tiga tahun terakhir itu merupakan kewenangan dari pemerintah provinsi Kalbar, karena jalan Rasau Jaya ini merupakan jalur utama menghubungkan tiga kabupaten di Kalbar untuk menuju Kota Pontianak diantaranya Kabupaten Kubu Raya, Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang.

Satu diantara warga Desa Rasau Jaya I, Muhid mengaku bosan dan kecewa dengan janji yang disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji yang akan memperbaiki jalan tersebut.

"Saya sebagai warga yang setiap hari melewati jalan ini merasa sudah tidak mampu lagi jika jalan itu belum diperbaiki, karena kerusakan jalan Rasau ini sudah sangat parah sekali. Kalau tidak percaya coba aja pak Gubernur lewati Jalan Rasau ini setiap hari pasti akan merasakan apa yang warga rasakan selama ini," kata Muhid.

Muhid menilai, jika gubernur berkomitmen memperbaiki jalan Rasau ini, tentunya sejak tahun 2020 lalu jalan Rasau Jaya ini tidak lagi dikeluhkan warga.

"Kalau tidak salah dengar pak Gubernur sudah menganggarkan perbaikan jalan Rasau Jaya ini sebesar Rp11,5 mil8ar, namun sampai saat ini belum juga terealisasi. Jika pak gubernur tidak mampu, minimal bisa masukkan tanah atau batu 30 dam untuk menutupi jalan yang berlubang," pintanya.