Sikapi Jogo Tonggo, FKMETRA Batang Tampilkan “Memetik Bintang”

Batang - Forum Komunikasi Media Tradisional (FKMETRA) Kabupaten Batang mementaskan sebuah seni pertunjukan rakyat berjudul “Memetik Bintang”, sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya “Jogo Tonggo” dalam melawan COVID-19.

Pementasan tersebut rencananya akan diikutkan dalam lomba Pertunjukan Rakyat (Petunra) tingkat Jawa Tengah secara virtual dikarenakan saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19.

Sutradara pertunjukan, Ahmad Zainuri mengatakan, pertunjukan itu menceritakan tentang polemik yang terjadi antara seorang warga yang merasa ada ketidakadilan karena tidak mendapat bantuan dari program Jogo Tonggo, walaupun belum ada kepastian dirinya positif atau negatif Corona.

“Sebenarnya mendapat bantuan atau tidak itu sudah diatur. Yaitu orang-orang yang memang positif terpapar Corona, maka Pemprov Jateng membuatkan program Jogo Tonggo,” katanya, saat ditemui usai pementasan di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (27/8) malam.

Dalam pementasan tersebut, juga ada pesan moral agar warga pandai menyikapi beredarnya informasi yang belum pasti kebenarannya.

“Hari ini kita berperang dengan Virus Corona dan berita hoaks, walaupun temanya Jogo Tonggo, tapi kita sisipkan pesan agar masyarakat mampu mengantisipasinya,” jelasnya.

Ia berpesan melalui virus Corona justru warga harus semakin kompak dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama serta terus berdoa.

“Bagaimana pun juga saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi musibah, jadi harus ada kerja sama yang baik antar sesama,” tegasnya.

Dalam pementasan kali ini, FKMETRA Batang melibatkan 14 pemain, di antaranya pemain drama 4 orang, penari 4 orang dan penabuh gamelan 6 orang.

“Drama kali ini lebih menonjolkan kesan tradisional dilihat dari gaya dialognya, musik yang ditampilkan dan kostumnya pun tradisi warga setempat,” ungkapnya.

Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto menerangkan, sosialisasi program Jogo Tonggo melalui pertunjukan rakyat sangat efektif, karena pasca diikutkan perlombaan, nantinya akan disebarkan kepada masyarakat.

“Diskominfo selama dua tahun ini, selalu mendukung penyebaran informasi-informasi tentang pencegahan dan penanganan COVID-19 lewat berbagai media cetak, online maupun radio, serta terkait pengaduan bisa lewat 112,” terangnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pengaduan yang sering disampaikan masyarakat tidak hanya seputar COVID-19, tapi juga menyangkut vaksinasi dan isolasi mandiri.

“Menanggapi aduan, respons kami diupayakan secepat mugkin melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Sangat efektif bisa terintegrasi dengan Curhat Wihaji, dan rata-rata aduannya seputar Isolasi mandiri dan Isolasi terpusat,” ujarnya.