Pemkot Pekalongan Matangkan Persiapan PTM Terbatas

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan terus mematangkan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sesuai aturan, Kota Pekalongan sudah bisa menyelenggarakan PTM terbatas karena berstatus PPKM Level 3. Meski begitu protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

Wali Kota Pekalongan selaku Ketua Satgas COVID-19 Afzan Arslan Djunaid mengatakan bahwa dari segi persiapan PTM, Kota Pekalongan sudah siap semua baik kesiapan sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana (sarpras) penunjang protokol kesehatan, keinginan peserta didik maupun orangtua murid yang menghendaki PTM bisa segera dibuka dalam waktu dekat maupun mengakomodir sekolah mana saja yang bisa memulai PTM terbatas.

“Dari persiapan PTM, semuanya sudah siap sebetulnya, karena kemarin pada April, Kota Pekalongan sudah pernah melakukan uji coba PTM, tinggal konsepnya saja nanti apakah masih tetap seperti itu ataukah kalau semua sudah kondusif,baik level dan zona sudah turun, apakah bisa dilakukan secara normal tetapi yang terpenting itu adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Dari pihak sekolah juga sudah sangat siap untuk melakukan PTM maupun menyiapkan sarpras prokes," ujarnya.

Disamping itu, tambah Aaf, sapaan akrabnya, para peserta didik juga sudah antusias untuk bersekolah tatap muka, karena sudah lebih dari 1 tahun, mereka sekolah dari rumah.

"Kondisi perkembangan kasus COVID-19 juga sudah kondusif, tinggal persiapan dan pematangannya saja,” tegas Aaf, usai meninjau pelaksanaan swab test secara acak di Jalan Wilis, Podosugih, Kota Pekalongan,Senin (30/8).

Aaf menyebutkan, untuk pedoman rencana PTM terbatas tidak jauh beda dari Uji Coba PTM sebelumnya diantaranya untuk sementara sekolah yang disiapkan 50 persen baik tingkat SD maupun SMP dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan dengan kapasitas kehadiran diberlakukan sistem shifting (50 persen pagi dan 50 persen siang).

Lebih lanjut, Aaf menerangkan, saat ini Dinas Pendidikan setempat tengah mengkaji sekolah-sekolah mana saja yang dirasa paling siap melakukan PTM terbatas.

“Mulai dari tingkat SD maupun SMP di Kota Pekalongan kita sudah siapkan 50 persen sekolah, tetapi ini mudah-mudahan dengan masifnya tracing dan tracking swab test berjalan lancar, semoga Kota Pekalongan bisa turun level kembali, sehingga bisa membuka PTM terbatas di semua sekolah negeri maupun swasta. Jika PTM terbatas ini sudah bisa digelar, pemantauan dan evaluasi tetap harus dilakukan dan penerapan protokol kesehatan itu tetap wajib dipatuhi supaya nantinya tidak ada klaster baru dalam PTM,” pungkasnya.