Siswa SMK Aceh Tengah Ikuti Pelatihan MTU

Takengon – Dinas Pendidikan Aceh kembali menggelar pelatihan Mobile Training Unit (MTU) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi bagi siswa Sekola  Menengah Kejuruan (SMK) di Aceh Tengah.

Kegiatan yang digelar untuk ketiga lkalinya ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh yang diwakili Kacabdin Aceh Tengah Khalidin di Aula SMKN 3 Takengon, Rabu (1/9), yang diikuti oleh puluhan siswa dari beberapa SMK.

Dalam sambutannya, Khalidin mengatakan, siswa SMK yang sudah terpilih menjadi peserta MTU agar serius menjalaninya. Karena program ini, sangat ditunggu-tunggu oleh siswa SMK agar lebih mantap lagi dalam kompetensi bidangnya.

“Oleh karena itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan, terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menghasilkan lulusan yang siap terjun ke dunia industri di Aceh, yang tentunya salah satu program yang sangat mendukung MTU atau pelatihan bergerak in," ungkap Khalidin.

Lebih lanjut Khalidin menjelaskan, pelatihan ini akan berlangsung selama 13 hari ke depan, dibagi menjadi empat kompetensi keahlian yaitu Teknik Kenderaan Ringan Otomotif, Teknik Pengelasan, Teknik Sepeda Motor-Tempel, dan Teknik Permesinan Kapal. Pelatihan ini diikuti 60 siswa yang berasal dari SMKN 2, SMKN 3 dan SMKN 4 Takengon.

Secara teknis, salah seorang instruktur MTU, Syukrillah menerangkan bahwa program MTU awalnya muncul pasca Tsunami, sebagai solusi atas banyaknya bangunan sekolah yang rusak akibat terjangan gempa dan tsunami. Namun karena programnya dinilai sangat bermanfaat, program ini terus dilanjutkan hingga saat ini.

“Pelatihan ini bertujuan untuk melatih sekaligus meningkatkan hardskill dan softskill peserta didik SMK, salah satu yang sangat ditekankan dalam pelatihan ini yaitu sikap dan kedisiplinan, sikap dalam bekerja yaitu bekerja sampai tuntas dan disiplin dalam bekerja,” terang Syukrillah.

Secara rinci, Syukrillah juga menjelaskan bahwa materi MTU ini lebih fokus kepada praktek kerja, dengan porsi 80 persen, sementara pelajaran teori hanya 20 persennya saja. Jadi diharapkan usai mengikuti MTU ini, para siswa benar-benar sudah memiliki skil untuk siap bekerja.

“Materi dalam pelatihan ini 80% berupa praktek dan hanya 20% saja berbentuk teori dan penekanan pada pembentukan sikap atau karakter, melalui pelatihan ini bukan sekedar diberikan materi peningkatan skill semata, tapi juga dibentuk sebagai pemuda yang meiliki karakter, memiliki disiplin dan rasa tanggung jawab,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Takengon Arifin, mewakili rekan-rekannya, mengajak peserta MTU untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin karena program ini belum tentu ada di masa-masa yang akan datang.

“Ini kesempatan berharga dan belum tentu ada kesempatan seperti ini kedepannya, manfaatkan sebaik-baiknya, terus perdalam ilmunya mumpung kalian dapat bertemu langsung dengan para instruktur yang meiliki skill hebat dan kompeten di bidangnya,” pesannya.